Kediri (Antara Jatim) - Sedikitnya 50 warga Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ramai-ramai memblokade jalan masuk areal menuju tambang galian pasir di desa mereka karena merasa dirugikan.
Warga mengeluhkan, sejak ada aktivitas galian pasir tersebut, di daerah mereka sering terkena banjir. Selain itu, jalan di daerah tersebut banyak yang mengalami kerusakan, sebagai dampak sering dilaluinya jalan oleh truk pengangkut galian itu.
"Banyak jalan yang rusak dan sering terjadi kecelakan," kata Antok, salah seorang warga di desa itu, Rabu.
Ia mengatakan, warga sudah beberapa kali mengingatkan pemilik tambang akan kerusakan yang ditimbulkan, tapi tidak dihiraukan. Ia dengan warga lainnya sudah resah, sehingga nekat memasang bambu dan menanam tanaman pisang di tempat tersebut.
Antok mengatakan, di desanya terdapat dua tambang milik dua warga setempat Aktvitas galian juga sudah berlangsung cukup lama, sekitar 10 tahun. Sebenarnya selama itu, ada retribusi dari kendaraan yang masuk dan kelur, sayangnya, tidak diimbangi dengan perbaikan jalan yang dampaknya mencelakakan orang lain.
Sejumlah kendaraan yang hendak masuk ataupun keluar dari jalur tersebut sempat terganggu. Warga juga ramai-ramai memadati jalur tersebut, membuat pengendara lain terutama kendaraan roda dua harus melaju dengan pelan-pelan, sementara pengendara roda empat harus bersabar karena jalur sempat diblokir dengan ditutup menggunakan bambu. Polisi sebenarnya ada di lokasi, tapi mereka hanya memantau saja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013