Oleh Royke Sinaga Jakarta (Antara) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyatakan siap menghapi "ASEAN Economic Commmunity" (AEC) 2015, sejalan dengan rencana ekspansi pembangunan pabrik di Vietnam dan Myanmar. "Penyebaran pabrik Semen Indonesia di lokasi strategis ASEAN menandakan bahwa kami siap menghadapi AEC 2015," kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto, di sela diskusi "Kebangkitan BUMN Nasional" di Jakarta, Selasa. Menurut dia, Semen Indonesia menyiapkan strategi khusus dengan menyebar pembangunan pabrik yang otomatis mengurangi biaya produksi. "Ini strategi menghadapi persaingan bebas 2015. Vietnam memiliki lokasi strategis untuk Asia Tenggara bagian timur, dan untuk Asia Tenggara bagian barat masuk dari Myanmar," ucap Dwi, menegaskan. Ia mengklaim, dengan ekspansi usaha ke Vietnam dan Myanmar tersebut maka Semen Indonesia menjadi perusahaan semen berkelas dunia mengalahkan perusahaan semen asal Thailan, Siam Cement. Hingga 2012, produksi Semen Indonesia mencapai 27 juta ton semen, sedangkan Siam Cement hanya 23 juta ton per tahun. Semen Indonesia yang merupakan "holding" (induk perusahaan) BUMN Semen tersebut, sedang memfinalisasi membangun pabrik berkapasitas 1 juta di Myanmar dengan nilai investasi 200 juta dolar AS hingga 250 juta dolar AS. Rencana ekspansi tersebut sudah mendapat restu dari Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Semen Indonesia. Dwi berharap pada tahun 2014, Semen Indonesia sudah mendapatkan mitra lokal di Myanmar. Sementara itu di Vietnam, perseroan sudah memiliki anak usaha, Thang Long Cement Joint Stock Company dengan menguasai 70 persen saham perusahaan itu. Dijelaskan Dwi, di Vietnam sekitar 30-40 persen produksi semen domestik di negara itu berasal dari ekspor. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013