Jombang (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tidak mengerahkan petugas untuk melipat surat suara yang digunakan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di daerah itu, pada 5 Juni 2013. "Sesuai kontrak, kertas suara sudah langsung dilipat oleh pemenang tender, jadi langsung berupa lipatan ketika dibawa ke KPU," kata Ketua KPU Kabupaten Jombang Machwal Huda di Jombang, Selasa. Ia mengatakan, pemenang tender untuk keperluan logistik berupa surat suara adalah PT Pura di Kudus, Jawa Tengah. Namun, ia mengaku tidak mengetahui persis berapa harga yang diberikan per kertas suara, sehingga PT tersebut menang tender. Untuk pengawasan pencetakan logistik pilkada, Machwal mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian Resor Jombang serta membentuk tim monitoring. "Kami sudah koordinasi dengan polisi untuk meminta pengamanan pencetakan surat suara. Kami juga bentuk tim monitoring, mereka memantau proses pelipatan surat suara," ucapnya. Sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Kabupaten Jombang, adalah 998.463 pemilih. Namun, untuk jumlah kertas suara yang dicetak lebih dari jumlah DPT. Sesuai dengan aturan, setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan mendapatkan tambahan kertas suara sebesar 2,5 persen dari jumlah DPT. Pilkada di Kabupaten Jombang akan berlangsung pada 5 Juni 2013. KPU menetapkan tiga pasangan calon yang bertarung dalam pilkada, yaitu pasangan Munir Alfanani dan Wiwik Nuriati, pasangan Nyono Suharli Wihandoko dengan Mundjidah Wahab, dan pasangan terakhir Widjono Soeparno dengan Sumrambah. Pilkada di Jombang melibatkan 105 orang petugas pemilihan kecamatan (PPK) serta 918 panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di 21 kecamatan. Sementara, jumlah tempat pemunguatan suara yang akan digunakan adalah 2.144 tempat. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013