Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya berpeluang besar meraih peringkat pertama dalam penghargaan Adipura Kencana 2013 setelah mendapat peringkat teratas dalam penilaian pemantauan tahap pertama (P1) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini diungkapkan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Ujang Solihin Sidik, saat menyampaikan gelar kegiatan Adipura di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Jumat. "Kota Surabaya mengungguli 15 kota lainnya, baik kota metropolitan dan kota sedang atau kecil yang masuk sebagai nominator peraih Adipura Kencana," katanya. Dalam paparannya, Ujang menegaskan Kota Surabaya dalam tahap P1, mendapatkan nilai 75,81. Nilai itu paling tinggi dibandingkan dengan kota metropolitan lainnya. Menurut dia, Kota Pahlawan Surabaya dalam menjaga kebersihan kota masih menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. "Surabaya masih menjadi panutan, bukan hanya kota besar, tapi juga kota sedang dan kecil. Jadi, jangan sampai turun pangkat, harus dipertahankan pada tahap P2 nanti, kalau bisa lebih baik lagi," ujarnya. Ia menijelaskan untuk tahap P1 ada beberapa poin yang menjadi penilaian, di antaranya nilai fisik pemukiman, nilai fisik jalan, nilai fisik pasar, nilai fisik sekolah, nilai fisik pertokoan dan juga nilai fisik perkantoran. Selanjutnya, nilai fisik RSUD dan Puskemas, nilai fisik perairan terbuka, nilai fisik transportasi, nilai fisik TPA kampung nafre, serta nilai fisik hutan kota dan taman kota, termasuk juga bagaimana upaya kota/kabupaten dalam pengendalian pencemaran air dan udara. "Untuk pengelolaan sampah, diharuskan mengelola sampah minimal 14 persen dari jumlah timbunan sampah, kemudian sampah sudah menjadi alternatif sumber energi, adanya inovasi pengelolaan sampah, memiliki masterplan pengelolaan sampah dan rencana penetapan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)," katanya. Untuk Minggu ini, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Dewan Pertimbangan Adipura akan melakukan verifikasi untuk kategori kota sedang dan kecil, kemudian menyusul verifikasi untuk kategori kota Metropolitan. Nantinya, hasilnya akan diumumkan pada bulan Juni. "Untuk tahun ini, proses penilaiannya memang ada beberapa perbedaan dibandingkan dengan tahun lalu," kata Ujang. Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya bukan penghargaan semata yang diinginkan oleh Pemkot Surabaya, melainkan lebih kepada upaya untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan. "Jika lingkungan di Surabaya bersih itu menandakan adanya peradaban yang tinggi. Jadi bukan hanya kita dapat penghargaan, tetapi kita ingin dinilai berbudaya bersih. Negara-negara maju yang peradabannya sudah tinggi, bisa dilihat dari lingkungannya yang bersih," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013