Pamekasan (Antara Jatim) - Petugas kepolisian dari jajaran Polsek Kota Pamekasan, Jawa Timur, kini mulai melakukan penyelidikan kasus peledakan bom berkapasitas rendah yang terjadi di balai Desa Teja Timur, Minggu (21/4) malam. "Sore ini kami menerjunkan kembali tim ke lapangan guna menyelidikan kasus itu," kata Kapolsek Kota Pamekasan AKP Mustagfir, Senin. Ia menjelaskan bom yang meledak di Balai Desa Teja Timur, Kecamatan Kota Pamekasan diduga dilakukan oknum masyarakat yang merasa tidak puas dengan pelaksanaan pemilihan kepala desa di wilayah itu. Akan tetapi, kata dia, bom yang diledakkan di balai desa itu berdaya ledak rendah, yakni sejenis potas atau bom banting. Selain di balai desa, bom juga diledakkan di rumah kepala desa terpilih yakni Suparjo. "Polisi juga belum mengetahui secara pasti kerugian material akibat ledakan bom itu," katanya menjelaskan. Sementara akibat ledakan bom banting itu, sebagian kaca di balai desa itu pecah. Tidak ada laporan korban jiwa, karena peristiwa itu terjadi pada malam hari. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Teja Timur, Sohebul Muniri meminta, agar polisi bisa bertindak cepat mengusut kasus ledakan bom didesanya itu dan berharap agar polisi segara menangkap pelakunya. Ia mengatakan kasus peledakan bom itu telah meresahkan warga Desa Timur, karena kasus itu seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. "Desa Teja selama ini aman-aman saja. Kasus peledakan bom ini baru pertama kali," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013