Bojonegoro (Antara Jatim) - Puluhan warga di Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jatim, Selasa, mengamankan tanggul yang mengalami penurunan dengan memasang karung plastik yang diisi pasir, karena air luapan Bengawan Solo nyaris melimpas di atas tanggul.
"Tanggul yang mengalami penurunan ini panjangnya mencapai 100 meter, kalau tidak diamankan dengan dipasang karung yang diisi pasir air banjir akan melimpas, bahkan tanggul bisa jebol," kata seorang warga Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Eko Purnomo ketika bersama puluhan warga lainnya memasang karung plastik yang diisi pasir di tanggul setempat.
Menurut Eko, didampingi Kaur Kesra Desa Ngulanan Wahyu, tanggul kanan Bengawan Solo di desanya itu mengalami penurunan sedalam sekitar 1 meter dengan panjang 100 meter lebih sejak setahun lalu.
"Tanggul Bengawan Solo di sini sudah pernah jebol, tapi penanganannya darurat, sehingga mengalami penurunan. Anda lihat sendiri air luapan Bengawan Solo hanya tinggal beberapa centimeter akan melimpas kalau air banjir terus meninggi," jelas Eko.
Ia memperkirakan, kalau tanggul di desa setempat jebol, maka air banjir akan merendam pemukiman warga juga akan rel kereta api (KA) dan jalan raya Bojonegoro-Cepu, Jateng, di desa setempat.
"Tanggul kritis lainnya yang saat ini mengalami penurunan di Grape, Kecamatan Kanor," tutur Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono.
Namun, menurut dia, pihaknya sudah mengirimkan peralatan berat "backhoe" untuk menangani tanggul kanan Bengawan Solo di Grape, Kecamatan Kanor, yang juga mengalami penurunan sepanjang ratusan meter.
"Kami telah mengirimkan 5.000 karung plastik untuk mengamankan tanggul Grape yang kritis," ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Machmuddin menjelaskan rencananya akan didistribusikan sebanyak 2.700 nasi bungkus untuk korban banjir yang mengungsi di sejumlah lokasi, baik di Gedung Serbaguna juga yang di atas tanggul Bengawan Solo.
"Pemkab juga akan mendirikan dapur umum di sejumlah titik lokasi pengungsi," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013