Surabaya (Antara Jatim) - Perpustakaan Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya menerima akreditasi "A" dari Perpustakaan Nasional RI (PNRI).
"Pengakuan atau penghargaan berupa akreditasi itu merupakan suatu kebanggaan bagi kami," kata Kepala Perpustakaan UKP Surabaya Aditya Nugraha MS di Surabaya, Kamis.
Menurut lulusan "University of Illinois" di Urbana-Champaign, AS itu, akreditasi itu merupakan "pilot project" PNRI dengan mengambil satu perpustakaan di tiap kota untuk setiap jenis dari perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, dan perpustakaan umum.
"Untuk kategori perpustakaan perguruan tinggi di Surabaya, Universitas Kristen Petra mendapatkan kehormatan untuk diakreditasi dalam pilot project itu. Caranya, Perpustakaan UKP melakukan pengisian 'borang' akreditasi dari PNRI," katanya.
"Borang" yang diisi mencakup sejumlah komponen dan indikator perpustakaan perguruan tinggi, di antaranya layanan, kerja sama, koleksi, pengorganisasian materi perpustakaan, sumber daya manusia, gedung/ruang, sarana prasarana, anggaran, manajemen perpustakaan serta perawatan koleksi.
"Diraihnya nilai A untuk akreditasi perpustakaan ini merupakan salah satu tonggak sejarah yang dimulai sejak awal 1990-an dengan mulai dikembangkannya otomasi perpustakaan dan online catalog. Saat itu, Perpustakaan UKP menjadi pelopor di Indonesia di bidang ini," katanya.
Tonggak berikutnya di tahun 2004 dengan peluncuran "Digital Theses" yang merupakan perwujudan dari gerakan "Open Acces" terhadap "local content" (resources and output intelektual kampus).
"Digital Theses merupakan fenomena tersendiri saat itu, mengingat belum adanya kampus lain di Indonesia yang meng-open-access koleksi skripsi atau tesis-nya. Itu berlanjut dengan perpustakaan digital (digital library) yang diberi nama Desa Informasi (Information Village)," katanya.
Desa Informasi itu berisi berbagai koleksi digital, yakni Digital Theses, eDIMENSI, Petra@rt Gallery, Petra Chronicle, Petra iPoster, Surabaya Memory, dan koleksi digital terbaru "Chinese Indonesians".
"Keberadaan Perpustakaan UKP sangat vital, mengingat kontribusinya dalam penciptaan atmosfir akademik serta mitra dalam proses belajar-mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat," katanya.
Ia menambahkan Perpustakaan UKP menerima sekitar 700 orang atau 31 institusi yang melakukan kunjungan, studi banding dan magang dalam setiap tahunnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013