Surabaya (Antara Jatim) - Pakar manajemen dari Universitas Ciputra (UC) Surabaya Dr Sandy Wahyudi ST MM MA menilai mebel Pasuruan masih bisa mengalahkan produk serupa dari China, asalkan mebel Pasuruan lebih fokus pada mebel dengan sentuhan seni. "Awalnya, saya meneliti mebel Pasuruan untuk menyelesaikan program doktoral, hasilnya saya menemukan model untuk menyelamatkan UKM mebel yang di Pasuruan ada 3.000-an UKM," katanya di Surabaya, Kamis. Doktor manajemen yang pertama di Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya itu meneliti UKM mebel di Pasuruan yang mengalami krisis akibat serbuan mebel dari China dengan mengambil sampel sebanyak 184 responden dari 184 UKM mebel. "Model yang saya temukan untuk menyelamatkan UKM mebel di Pasuruan yakni mereka jangan bersaing dengan mebel China, namun mereka fokus pada mebel dengan sentuhan seni, lalu pemasaran dengan menggunakan internet," katanya. Menurut dia, model itu menghasilkan pengaruh yang sangat menggembirakan, karena mereka akhirnya menerima pesanan dari Jepang dan sejumlah negara di Eropa. "Jadi, kalau model yang dihasilkan seperti China, tentu akan kalah bersaing dalam jumlah, harga, dan kualitas," katanya. Namun, katanya, sentuhan seni pada mebel Pasuruan akhirnya menumbuhkan kekhasan yang justru disukai konsumen yang suka kualitas dalam artian seni. "Kalau mebel Pasuruan diberi sentuhan seni atau produk masyarakat diberi kekhasan, tentu tidak akan kalah bersaing," katanya. Dalam penelitian selama tiga bulan, Sandy membandingkan data 184 pengusaha UKM dengan 184 pelanggan UKM dalam tingkat proaktif, kreatifitas, keberanian mengambil risiko, orientasi pasar, kompetitor, dan lintas fungsional organisasi, serta ekuitas merek. "Ternyata, para pelanggan tidak mampu merasakan langsung inovasi UKM mebel, namun kualitas produk masih dirasakan langsung, sehingga pilihan inovasi produk ditentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, bukan pada intuisi pengusaha," katanya. Ia menambahkan hasil penelitian itu akhirnya dibuat model sebagai solusi. "Saya menyarankan penjualan online untuk orientasi bukan hanya lokal dan memberi nilai tambah berupa unsur seni, sehingga hasilnya luar biasa dan bahkan mereka mampu bersaing dengan produk China," katanya. Oleh karena itu, model untuk pengusaha UKM mebel di Pasuruan itu juga dapat diterapkan pada UKM lain, asalkan orientasi bukan lokal dengan sistem online dan ada nilai tambah yang bersifat khas atau seni. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013