Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 1.200-1.500 umat Hindu di Kota Malang, Jawa Timur, mempersembahkan sesaji hasil bumi dalam perayaan Galungan di Pura Luhur Dwija Warsa di Kecamatan Kedungkandang.
"Hasil bumi yang kami persembahkan sebagai sesaji ini bermacam-macam, mulai dari umbi-umbian hingga buah-buahan. Sesaji ini sebagai ungkapan terima kasih kami pada Sang Hyang Widi," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang Ida Bagus Putra disela-sela perayaan Galungan di Pura Luhur Dwija Warsa, Rabu.
Selain itu, juga sebagai bentuk dari ungkapan terima kasih atas kemenangan Bharma (kebalikan) melawan Adharma (kebatilan).
Ia menjelaskan, perayaan Galungan diperingati setiap 210 hari dimana setiap umat harus menginstropeksi diri serta membersihkan diri, apakah sudah menjalani hidup sesuai ajaran atau belum.
Esensi utama dari perayaan Galungan, katanya, juga bertujuan untuk menjaga hubungan keharmonisan manusia dengan Sang Hyang Widi (Tuhan Yang Maha Kuasa), keharmonisan dengan sesama umat dan alam serta mendoakan para leluhur.
Sementara pengelola Pura Luhur Dwija Warsa Made Sunada mengatakan, situasi bangsa Indonesia saat ini sedang pelik, dimana sering terjadi konflik. Apakah yang salah para pengelola negara (pemerintah) atau umat manusianya.
"Sekarang ini kita melihat situasi di Tanah Air sering terjadi konflik antarwarga atau dengan siapapun konflik itu terjadi. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam berinteraksi, bahkan umat Hindu juga harus terus melakukan evaluasi diri," tanda Made Sunada.
Dalam sembahyang Galungan tersebut dipimpin oleh Pemangku Wayan Maruta. Rangkaian perayaan Galungan nantinya akan ditutup dengan Kuningan pada Sabtu (30/3).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013