Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memulangkan pengungsi Syiah yang merupakan korban tragedi kemanusiaan yang selama ini tinggal di lokasi pengungsian di gedung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma, Sampang, Madura, ke lokasi yang tidak jauh dari rumah tinggal mereka semula secara bertahap. "Awalnya, kami menawarkan relokasi ke Puspa Agro Sidoarjo dan perumahan di Kota Sampang, namun mereka tidak mau hingga pemerintah setempat kehabisan biaya menampung mereka, lalu akhirnya kami pulangkan ke lokasi awal dengan penjagaan," kata Sekdaprov Jatim Dr Rasiyo kepada Antara di sela-sela Rakor Pencegahan Terorisme di Surabaya, Rabu. Namun, katanya, hal itu dilakukan secara bertahap dan penjagaan juga dilakukan. "Mereka diawasi, bahkan sejumlah tokoh agama juga turut membantu untuk mengawasi mereka agar tetap terlindungi," katanya. Selain itu, sejumlah tokoh agama yang membantu pemerintah itu juga memberikan pemahaman tentang Syiah secara benar, sehingga ada sebagian dari pengungsi yang sudah berubah dengan kembali kepada keyakinan semula (Sunni). "Meski bertahap, kami berharap pemulangan mereka ke lokasi yang tidak jauh dari kampung halaman mereka akan berjalan lancar untuk seluruh pengungsi. Kami berharap masyarakat juga menerima mereka seperti saudara yang pulang dari merantau," katanya. Menurut dia, apa yang terjadi di Sampang bukan semata-mata faktor perbedaan keyakinan, namun ada masalah keluarga, masalah kemiskinan, dan juga masalah provokasi dari pihak luar. "Untuk itu, Pemprov Jatim akan melakukan pemberantasan masyarakat dari kemiskinan secara bertahap pula, karena itu pemprov mengucurkan anggaran pemberantasan masyarakat yang terus bertambah dan anggaran APBD Jatim untuk mengangkat warga miskin agar bisa sejahtera saat ini mencapai Rp1,2 triliun," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013