Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan melakukan inspeksi mendadak di Pasar Wonokromo, Surabaya, guna mengetahui pergerakan harga, khususnya harga bawang putih dan merah, dengan harapan tidak terjadi gejolak. "Setelah kami pantau harga bawang putih di beberapa pasar di beberapa daerah di Jatim sudah turun. Bahkan, sejak kemarin sudah mulai menurun signifikan," katanya, didampingi Gubenur Jatim, Soekarwo saat melakukan Sidak ke Pasar Wonokromo Surabaya, Selasa. Ia optimistis, harga bawang putih bisa kian turun atau mendekati harga normalnya Rp15-20 ribu per kilogram. Harga bawang putih sempat mencapai harga Rp80-90 ribu per kilogram pada pekan kemarin. "Kini di Pasar Wonokromo mulai turun menjadi Rp35-40 ribu per kilogram," ujarnya. Tapi, jelas dia, ada beberapa pedagang masih ada yang menjual dengan harga Rp55 ribu per kilogram untuk bawang putih jenis kating (kualitas super). "Untuk itu, kami minta dalam beberapa hari kedepan semua bawang putih impor yang tertahan karena permasalahan Surat Persetujuan Impor (SPI) maupun yang sengaja ditahan oleh importir harus keluar dari Tanjung Perak untuk menstabilkan harga," katanya. Apalagi, tambah dia, pihaknya kemarin sudah melepaskan 293 kontainer bawang putih dari Tanjung Perak meski ada puluhan kontainer bawang putih yang masih ada disana. "Namun, sampai sekarang belum ada importir penanggung jawabnya," katanya. Apabila para importir nakal ini tidak juga memasok bawang putih ke pasar, pihaknya akan menindak tegas dan siap menyitanya. Jika tetap menyimpan kontainernya di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), hasil sitaan akan dibakar atau bisa juga dilelang melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. "Silakan bila mereka tak mau berbisnis bawang putih lagi. Mereka akan kami 'blacklist'," tegasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013