Surabaya - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya kemungkinan akan dijabat oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati, setelah sejumlah nama diajukan ke Gubernur Jatim. Informasi yang dihimpun Antara di DPRD Kota Surabaya, Rabu, menyebutkan dari empat nama calon Plt Sekkota Surabaya yang diserahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Gubernur Jawa Timur mengerucut pada satu nama yakni Erna Purnawati. "Saya dapat telepon dari Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf) bahwa calon yang dipilih adalah seorang perempuan dengan golongan IV C. Dia tidak menyebut nama. Cuma menyebut ciri-ciri orangnya kecil, berjilbab dan pernah satu dinas dengan Risma. Itu tidak lain adalah Bu Erna," kata salah satu anggota DPRD Surabaya Masduki Toha saat ditemui di ruang Komisi D DPRD Surabaya. Menurut dia, hal ini mematahkan kabar yang beredar saat ini bahwa sosok perempuan yang dikabarkan menggantikan Soekamto Hadi dari jabatannya sebagai Sekkota karena tersangkut kasus gratifikasi jasa pungut senilai Rp720 juta adalah Ketua Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin. Selama ini Yayuk terlihat dekat dengan Wali Kota Surabaya dalam setiap kegiatan. Namun, Erna juga mempunyai kedekatan dengan wali kota karena sempat mendampinginya pada saat Tri Rismaharini masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Bahkan informasinya peranan Erna cukup besar dalam pengambilan kebijakan Tri Rismaharini pada saat menjabat Kepala Bappeko Surabaya. "Saya tadi juga ketemu dengan Bu Yayuk, dia bilang bukan saya sekkota yang ditunjuk," katanya. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Surabaya yang juga anggota Fraksi PDIP, Armudji mengatakan bahwa yang akan terpilih menjadi Sekkota bukan Yayuk karena belum memenuhi salah satu syarat pernah menjabat sebagai Kepala Dinas. "Syarat menjadi Sekkota harus pernah menjadi kepala dinas. Ini ada aturannya," katanya. Hal sama juga diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono, yang menyatakan mendukung jika Erna terpilih menjadi Sekkota. "Jujur saja, saya lebih pilih Erna dari pada Yayuk," katanya. Meski demikian, lanjut dia, seharusnya wali kota melakukan koordinasi dengan partai pengusung yakni PDIP. Selama ini, Risma tidak pernah melakukan koordinasi dengan PDIP dan Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada wali kota. "Itu hak wali kota, siapapun dia yang penting bisa bekerja dengan baik. Tentunya harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013