Pamekasan - Para kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Pamekasan, Madura, meminta agar Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) segera menggelar sosialisasi perubahan kurikulum karena sudah mendekati tahun ajaran baru SD, SMP maupun SMA atau yang sederajat. "Jika sosialisasi lambat dilakukan, kami khawatir justru perubahan kurikulum baru ini tidak akan tersampaikan kepada semua guru, terutama guru-guru yang mengajar di pelosok desa," kata Ketua MKKS Pamekasan Basyair, Jumat. Basyair yang juga Kepala SMA Negeri I Pamekasan ini mengaku, sampai saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan tentang waktu pelaksanaan sosialisasi. "Memang beberapa waktu lalu, kami di MKKS telah diminta untuk menyetor data-data guru. Tapi kami juga belum tau apakah itu untuk kepentingan sosialisasi atau bukan," terang Basyair. Ia menambahkan, dirinya juga mengetahui adanya rencana perubahan kurikulum baru itu melalui pemberitaan di berbagai media online dan surat kabar. Sebab, pemberitahuan secara resmi tentang perubahan kurikulum tersebut, menurut mantan Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan itu belum diterima para kepala sekolah di Pamekasan. Secara terpisah Kasi Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pamekasan, Moh Tarsun mengakui, hingga saat ini pihaknya memang belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) tentang rencana penerapan kurikulum yang rencananya akan diberlakukan mulai tahun pelajaran baru 2013 ini. "Kami di Disdik juga masih menunggu juklak dan juknis baru sebelum menggelar sosialisasi kepada para guru dan kepala sekolah di Pamekasan," kata Tarsun. Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh akan mengubah kurikulum dengan menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi. Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran, yaitu dua mata pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran. Untuk pelajaran IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013