Surabaya (Antarajatim) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong para karyawannya untuk terus menciptakan berbagai inovasi baru yang bermanfaat dalam menunjang pertumbuhan kinerja perusahaan. Direktur PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Surabaya, Kamis, mengemukakan inovasi menjadi salah satu pilar penting bagi industri untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini, termasuk industri semen yang padat modal. "Secara prinsip, budaya inovasi mampu meningkatkan daya saing perseroan. Kami berkeyakinan bahwa tanpa berusaha melakukan inovasi, sebuah perusahaan sedang menggali kuburnya sendiri," katanya di sela-sela acara "Semen Indonesia Award on Innovation (SIAI) 2012". Saat ini, lanjut Dwi Soetjipto, dunia industri dihadapkan pada dua pilihan, yakni menjalankan bisnis dengan cara biasa atau melakukan banyak lompatan dan berkembang dengan berinovasi. "Semen Indonesia memilih terus melakukan inovasi agar bisa semakin eksis di pasar dan tetap menjadi pemimpin pasar dalam industri semen nasional," katanya. Ia menambahkan sejumlah karya inovasi dari kompetisi SIAI dan telah diterapkan perseroan, mampu menghasilkan potensi penghematan biaya hingga Rp639 miliar selama 2012. Angka ini meningkat Rp100 miliar dibanding pencapaian efisiensi pada 2011 sekitar Rp539 miliar. "Ada banyak inovasi yang bisa meningkatkan efisiensi, seperti rekayasa teknologi dalam proses produksi, teknologi penambangan bahan baku, optimalisasi bahan bakar alternatif, hingga penciptaan manajemen organisasi yang lebih efektif," ujar Dwi Soetjipto. Sejak digulirkan pada 2010, jumlah karya inovasi dari karyawan yang mengikuti kompetisi SIAI terus mengalami peningkatan dan karya inovasi pemenang sudah diterapkan oleh perseroan. Pada kompetisi SIAI 2012, proposal inovasi yang terdaftar mencapai 178 karya atau meningkat sekitar 42 persen dibanding kompetisi tahun sebelumnya sejumlah 125 proposal. Dari 178 proposal tersebut, sebanyak 76 proposal berasal dari PT Semen Padang, 65 proposal PT Semen Indonesia dan 37 proposal inovasi PT Semen Tonasa. Karya inovasi yang menjadi finalis dipamerkan pada acara tersebut. Ada lima kategori inovasi yang dilombakan, yakni bahan baku dan produk, teknologi dan proses produksi tambang-raw mill, teknologi dan proses produksi kiln-finish mill, manajemen, serta anak perusahaan dan afiliasi. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Teknologi Kementerian BUMN Irnanda Laksanawan menyatakan bangga dan kagum dengan budaya inovasi yang dikembangkan di lingkungan Semen Indonesia. "Saya sempat melihat karya-karya inovasi yang dipamerkan dan semuanya hebat-hebat. Saya pikir budaya inovasi seperti ini yang membuat PT Semen Indonesia menjadi perusahaan terdepan di dalam negeri dan nantinya di kancah Asia Tenggara," katanya. Beberapa karya inovasi yang mampu menghasilkan efisiensi, antara lain pemanfaatan limbah pabrik sepatu untuk bahan bakar alternatif, selain batu bara yang harganya cenderung naik dari tahun ke tahun. Limbah sepatu memiliki tingkat kalori hingga 5.700 kcal per kilogram. Dengan proses pengolahan sedemikian rupa, limbah itu mampu menimbulkan penghematan subtitusi batubara sebesar Rp16,46 miliar. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013