Surabaya - Puluhan karyawan Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) belajar jurnalistik dalam "workshop"/saresehan jurnalistik yang bekerja sama dengan Ikatan Alumni (Ika) STIKOSA-AWS Surabaya pada 27 Februari lalu. "Acara yang digelar di Gedung Zakat YDSF, Surabaya itu menghadirkan Beky Subechi (redaktur foto Jawa Pos), Hendro D. Laksono (chief editor EastJavaTraveler.com), dan Mamuk Ismuntoro (pendiri Matanesia Pictures)," ujar Humas YDSF, Khoirul Anam, Jumat. Menurut dia, workshop itu diadakan untuk membangun budaya melek media massa di lingkungan YDSF, sehingga karyawan YDSF bisa menulis berita dan laporan penyaluran zakat sesuai standar media massa. "Karena berita atau laporan yang dibuat itu merupakan bagian dari transparansi kepada donatur. Di luar itu, kami juga berharap kawan-kawan YDSF bisa lebih mengetahui standar kebutuhan fotografi untuk kebutuhan pelaporan peyaluran atau media," ucapnya. Sementara itu, narasumber fotografi Beky yang juga tercatat sebagai Ketua Umum IKA STIKOSA-AWS mengaku sangat bangga bekerja sama dengan YDSF. "Perlunya lembaga amal memahami jurnalistik itu boleh dibilang sebagai sesuatu hal yang wajar. Karena kepercayaan publik dibangun lewat laporan-laporan yang disampaikan secara terbuka," ujarnya. Selain itu, tren aktivitas "public relation" sekarang tak lagi dipahami sebagai aktivitas divisi tertentu, apalagi personal. "Ini tanggung jawab bersama," katanya. Jadi, kata peraih Anugerah Adiwarta Sampoerna kategori foto Ekbis 2009 itu, setelah mengikuti workshop, maka awak YDSF diharapkan bisa terlibat dalam upaya sosialisasi program, baik lewat sosial media maupun penerbitan internal. "Tentu saja semua berjalan sesuai desain yang dibuat di awal. Yang tujuannya kelak adalah membentuk citra lembaga yang terpercaya," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013