Surabaya - Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-E/UNIFIL untuk mengemban misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dijadwalkan berangkat menuju Lebanon pada 4 Maret 2013.
Sebelum bertugas menuju Lebanon, sebanyak 100 orang personel anggota Satgas Maritim TNI tersebut mendapat pembekalan dari Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis.
Satgas Maritim yang rencananya bertugas selama delapan bulan, akan menggunakan KRI Diponegoro-365 yang dilengkapi satu unit helikopter jenis Bolcow dengan dipimpin Komandan Satgas Letnan Kolonel Laut (P) Hersan.
Pangarmatim mengatakan pengiriman prajurit TNI, termasuk Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL 2013 sebagai pasukan perdamaian di bawah bendera PBB, memiliki arti sangat penting, baik dari kepentingan politik maupun militer.
Dari segi kepentingan politik, keikutsertaan TNI dalam berbagai misi PBB menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Indonesia adalah bangsa yang mencintai dunia yang tertib, damai dan berkeadilan, seperti yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.
"Sedangkan dari kepentingan militer, pasukan TNI menjadi lebih dikenal masyarakat internasional serta para prajurit TNI memperoleh kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan serta profesionalisme melalui interaksi positif dengan militer negara lain," katanya.
Agung Pramono menambahkan keterlibatan TNI AL dalam misi perdamaian di Lebanon merupakan wujud kepercayaan dari PBB yang mengakui kemampuan Angkatan Laut Indonesia dalam melaksanakan operasi-operasi bersama dengan negara lain.
Penyiapan Satgas Maritim TNI telah dimulai sejak 11 Februari 2013. Selama masa penyiapan, anggota Satgas telah menerima berbagai pembekalan dan materi pelajaran guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Misi perdamaian dunia ke Lebanon kali ini merupakan yang kedua dijalankan KRI Diponegoro-365, setelah kapal perang dari satuan kapal Eskorta Koarmatim itu menjalankan penugasan serupa pada 2009. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013