Madiun - Pimpinan DPC Partai Demokrat Kota Madiun, Jawa Timur, memilih bersikap tidak acuh dengan polemik pengunduran diri Anas Urbaningrum dan permasalahan lainnya yang terjadi di tingkat DPP Partai Demokrat. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun Bambang Irianto, Rabu, saat dimintai tanggapannya terkait kisruh di tubuh partai tersebut. Bambang menilai polemik yang terjadi di Demokrat Pusat tidak berpengaruh dengan kinerja Demokrat di daerah. Ia menyatakan DPC tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya. "Urusan pusat biar pusat saja, tak ada urusannya dengan daerah. Daerah tidak ada apa-apa," ujar Bambang Irianto saat ditemui wartawan usai acara musrenbang di Gedung Diklat Kota Madiun. Menurut dia, saat ini DPC sedang konsentrasi mempersiapkan Pemilihan Wali Kota Madiun yang akan digelar pada Agustus 2013. Selain itu, DPC juga fokus pada Pilkada Jatim 2013 dan Pemilu 2014. Bahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggelar musyawarah anak cabang (musancab) dan merapatkan barisan guna memenangkan pilkada mendatang. Sesuai rencana, Bambang Irianto yang kini menjabat Wali Kota Madiun akan maju kembali pada Pilkada Kota Madiun yang digelar Agustus 2013. Ia akan diusung Partai Demokrat, menyusul jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Madiun. Sementara, polemik DPP Demokrat terjadi setelah eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang oleh KPK. Anas diduga menerima hadiah atau janji, sehingga, disangkakan dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 UU Tipikor. KPK sebelumnya telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu mantan pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) Deddy Kusdinar dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng. Anas sendiri langsung melepas jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan bahkan menyatakan mundur dari partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013