Den Haag (ANTARA/AFP) - Angkatan Laut Belanda dan Spanyol menangkap sembilan orang yang diduga perompak di lepas pantai Somalia, kata Kementerian Pertahanan Belanda dalam sebuah pernyataan.
Sebuah helikopter lepas landas dari frigat Belanda De Ruyter pada Selasa pagi setelah kapal terdaftar Panama melaporkan bahwa mereka merasa terancam.
Helikopter itu menyergap satu kapal berkecepatan tinggi dan menangkap sejumlah tersangka, kata kementerian tersebut.
Frigat Spanyol Mendez Nunez juga mengerahkan sebuah helikopter yang menyergap satu kapal cepat lain dan menangkap beberapa tersangka, dan tahanan-tahanan itu kini berada di kapal Belanda tersebut.
Kementerian Belanda itu mengatakan, mereka yang berada di perahu-perahu cepat yang disergap telah melempar barang-barang ke kapal dan berusaha pergi ke arah yang berbeda.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.
Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.
Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.
Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013