Pamekasan - Seluas 213.454 hektare lebih lahan di Pulau Madura kini dalam kondisi kritis, dan perlu dilakukan penghijauan, kata Kepala Administratur KPH Perhutani Pamekasan Murgunadi, Selasa.
"Luas lahan kritis di Pulau Madura ini kurang lebih sepertiga dari luas lahan kritis di Jawa Timur," katanya, menjelaskan.
Banyaknya lahan kritis di Pulau Madura ini salah satunya karena pengaruh curah hujan yang hanya dalam kisaran antara 1.500 hingga 2.000 mm/tahun. Sehingga jika musim kemarau tiba suhu sangat terasa panas, gersang kecoklatan dan kekurangan air.
Oleh karenanya, sambung Murgunadi, perlu adanya gerakan penghijauan yang dilakukan di Pulau Madura, sehingga kondisi Madura tidak lagi terasa gersang.
Untuk membantu mengurangi kondisi Pulau Madura yang seperti itu, Bakorwil beserta Perhutani KPH Madura, serta didukung Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di empat kabupaten di Madura berencana melakukan gerakan melakukan penanaman di lahan kritis.
"Pohon yang akan kami tanam nantinya adalah jenis tanaman yang tahan kekeringan, serta mampu mengikat air tanah dan memberikan nilai ekonomis yang cukup baik," paparnya.
Sehingga, sambung Murgunadi, disisi lain tanaman yang akan ditanam itu nantinya juga memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat Madura.
Ia lebih lanjut menjelaskan, tanaman yang dipilih dan akan ditanaman di 213.254,39 hektare lahan kritis di Pulau Madura itu nantinya adalah jenis Kemiri Sunan.
Tanaman ini telah dikembangkan dan diuji coba oleh Pondok Pesantren Sunan Drajad, Paciran, Kabupaten Lamongan pada lahan yang kondisi tanahnya tidak jauh berbeda dengan di Madura.
"Hasilnya ternyata cukup sukses, dan kami berharap tanaman jenis ini juga bisa ditanaman di Madura nantinya, sehingga Pulau Madura ini hijau dan tidak gersang lagi," tuturnya.
Menurut dia, saat ini ada sebanyak 26 perusahaan yang telah bergabung melakukan gerakan "Madura Hijau" tersebut. Mereka terdiri dari 14 Perseroan Terbatas (PT), 8 Perbankan, 3 Perusahaan Umum (Perum) dan satu badan, yakni Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).
Menurut rencana, gerakan penanaman pohon dalam program "Gerakan BUMN/BUMN Swasta Peduli Madura Hijau" ini untuk pertama kali akan digelar di Desa Penyepen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang di lahan seluas 10 hektare dan selanjutnya secara berkelanjutan akan digelar di berbagai kabupaten di Pulau Madura.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013