Pacitan - Kuota beras untuk keluarga miskin (raskin) di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, turun sekitar 10 persen dari sebelumnya mencapai 700 ton pada tahun anggaran 2012 menjadi 622.785 ton pada tahun 2013. "Penurunan kuota ini tentunya mengacu data jumlah RTSPM (rumah tangga sasaran penerima manfaat) yang diajukan pemerintah daerah," kata Kepala Gudang Bulog Pacitan Didik Dimyati, Kamis. Sementara itu Kasubag Produksi Daerah Bagian Perekonomian Sekretariat (Setda) Pacitan Budiono membenarkan alokasi RTSPM penerima raskin tahun ini mengalami penyusutan. Menurutnya, fenomena serupa juga terjadi di mayoritas kabupaten/kota lain di Indonesia, meski dengan prosentase berbeda. Ia menjelaskan pada tahun lalu penerima raskin di Pacitan tercatat mencapai 48.619 kepala keluarga, sementara tahun ini hanya tinggal 41.519 RTSPM. "Ini dasarnya dari PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) tahun 2011 lalu," terang Budiono. Masalahnya, meski kuota telah ditetapkan, sampai kini jatah raskin untuk bulan Januari belum juga didistribusikan ke masing-masing rumah tangga sasaran penerima manfaat. Informasinya, penyebab keterlambatan penyaluran raskin tersebut karena data penerima masih diolah di tingkat pemerintah kabupaten (pemkab). Pihak Bulog memperkirakan penyaluran baru akan dapat berlangsung pada pekan ketiga bulan Februari. "Karena baru dibagikan bulan berikutnya, penerima kemungkinan akan langsung mendapatkan jatah untuk dua bulan, yakni Januari dan Februari. Teknis penyalurannya tetap seperti semula, dikirim ke wilayah-wilayah," kata Didik. Menanggapi masalah keterlambatan distribusi tersebut, Pemkab Pacitan melalui bagian perekonomian menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu penyelesaian penelitian data. Tujuannya, kata dia, agar tidak terjadi tumpang tindih program, sehingga satu sasaran dipastikan tidak akan menerima bantuan pengentasan kemiskinan dari program lain. "Sebab, selain raskin, di Kabupaten Pacitan juga ada program Grindulu Mapan (Gerakan Terpadu Menyejahterakan Masyarakat Pacitan). Teknisnya, daftar dikirim ke desa untuk dimusyawarahkan," jawabnya. Setelah selesai data kemudian dikembalikan ke Sekretariat Tim Raskin, dan selanjutnya jatah raskin bisa didistribusikan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013