Surabaya - PT Jamsostek (Persero) menargetkan sebanyak 497 gerai pelayanan akan beroperasi di seluruh wilayah Indonesia hingga tahun 2017, sebagai upaya memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta. Direktur Utama PT Jamsostek Elvyn G Masassya ketika ditemui acara "customer gathering" di Surabaya, Jumat (1/2) malam, mengatakan, hingga saat ini, Jamsostek baru memiliki 127 gerai atau outlet pelayanan yang tersebar di delapan kantor wilayah. "Target kami ke depan, di seluruh kabupaten/kota terdapat outlet pelayanan Jamsostek dan itu akan dibuka secara bertahap," katanya. Khusus untuk tahun ini, lanjut Elvyn, Jamsostek akan membuka 51 gerai pelayanan di berbagai daerah, baik berupa kantor cabang baru atau kantor unit pelayanan maupun menggandeng pihak ketiga atau mitra kerja, semisal lembaga perbankan. Selain itu, perseroan juga berencana memperluas jangkauan pelayanan dengan menambah lagi tiga kantor wilayah sehingga total akan menjadi 11 kantor wilayah pada tahun ini. Saat ini, Jamsostek memiliki delapan kantor wilayah yang berada di Medan (Kanwil I), Palembang (II), Jakarta (III), Bandung (IV), Semarang (V), Surabaya (VI), Balikpapan (VII), dan Makassar (VIII). "Tiga kantor wilayah baru itu masing-masing di Pekanbaru, Serang (Banten), dan Ambon. Direncanakan April mendatang sudah bisa dioperasikan," ujarnya. Menurut Elvyn, penambahan outlet dan kantor wilayah itu merupakan bagian dari kesiapan Jamsostek untuk bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang ketenagakerjaan pada 2014. "Kami terus melakukan berbagai perubahan untuk menjadi perusahaan berkelas dunia, terutama dalam kualitas pelayanan," katanya. Ia menambahkan, ada tujuh elemen yang akan dibangun Jamsostek pada tahun ini sebagai persiapan menjadi BPJS, yakni peningkatan kepesertaan, kualitas layanan, investasi, penguatan database dan teknologi informasi, sistem keuangan, sumber daya manusia, dan "good corporate governance". Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi Jamsostek Agus Supriyadi, menambahkan, pihaknya mengalokasikan dana ratusan miliar rupiah untuk membangun infrastruktur berbasis teknologi informasi dalam menunjang peningkatan kualitas pelayanan. "Kami sedang membangun era baru jaminan sosial dengan menerapkan TI (teknologi informasi) yang lebih mudah diakses masyarakat, seperti pendaftaran kepesertaan dan pembayaran iuran premi secara online," katanya. Kegiatan customer gathering yang dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan perwakilan perusahaan peserta Jamsostek, sekaligus ajang menyosialisasikan proses transformasi Jamsostek menjadi BPJS. Selain di Surabaya, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di tujuh kota besar yang menjadi pusat kantor wilayah Jamsostek. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013