Kandahar (ANTARA/AFP) - Sebanyak 23 polisi tewas dalam serangan-serangan bom di Afghanistan dalam 24 jam terakhir, kata sejumlah pejabat, Minggu.
Tiga-belas orang tewas dalam ledakan-ledakan bom pinggir jalan, sementara serangan bom bunuh diri menewaskan 10 orang lain.
Serangan-serangan bom itu mencerminkan meningkatnya peranan polisi dalam perang Afghanistan sebelum penarikan pasukan NATO dari negara itu.
Di daerah pinggiran kota Kandahar, Afghanistan selatan, ledakan bom berkekuatan besar menewaskan delapan polisi dan tiga tersangka pembom yang mereka tangkap, kata juru bicara provinsi itu Jawed Faisal kepada AFP.
"Polisi kami melakukan operasi di daerah Pero Qalacha kemarin malam. Mereka menangkap sejumlah tersangka gerilyawan," kata Faisal.
"Dalam perjalanan kembali ke (pusat) kota, kendaraan mereka dihantam ledakan bom rakitan IED. Delapan polisi tewas, juga tiga tersangka yang mereka tangkap selama operasi itu," lanjut Faisal.
Enam polisi lain dan satu tersangka di kendaraan kedua cedera dalam ledakan itu, tambahnya.
Sejumlah pejabat menyalahkan serangan itu pada "oposisi bersenjata", istilah yang digunakan untuk Taliban yang mengobarkan kekerasan sejak 2001.
Tiga polisi tewas dalam serangan lain bom pinggir jalan di provinsi berdekatan Helmand, Minggu, dan dua orang lagi tewas dalam serangan serupa di Farah di Afghanistan barat pada tengah malam, kata polisi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013