Surabaya - Sebanyak 30 mahasiswa dari Chulalongkorn University, Thailand, mengikuti Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) angkatan ke-47 tahun 2013 yang diikuti 1.274 mahasiswa Unair.
"Jadi, KKN-BBM mahasiswa di lima daerah itu diikuti oleh 1.304 mahasiswa yakni untuk Kota Surabaya sebanyak 374 orang mahasiswa, Bojonegoro 346 orang, Sidoarjo 250 orang, Sampang 175 orang, dan Kabupaten Probolinggo 129 orang," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unair Dr Djoko Agus Purwanto MSi Apt di Surabaya, Senin.
Khusus ke-30 mahasiswa asal Thailand dibagi dalam tiga daerah, yaitu Sidoarjo, Probolinggo, dan Bojonegoro yang masing-masing ada 10 mahasiswa.
Ribuan mahasiswa itu dilepas Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt dengan dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua Yayasan Daya Mandiri Prof Dr Haryono Suyono (mantan Menteri Kependudukan dan Ketua BKKBN Pusat).
"Dalam KKN-BBM sebelumnya kita telah berhasil mengentas ratusan masyarakat di Kota Surabaya yang buta huruf menjadi bisa baca-tulis, selain itu di Probolinggo berhasil memberdayakan masyarakat menjadi bertani jamur. Intinya membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat," kata Djoko Agus Purwanto.
Oleh karena itu, kepada peserta KKN angkatan ke-47 diharapkan tidak hanya memberikan "sharing" belajar bersama untuk pengetahuan-pengetahuan yang baru, tetapi juga mengajarkan cara berpikir dan paradigma baru tentang pendidikan, mengatasi persoalan kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup di masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan terima kasih kepada Unair yang telah memberikan bantuan sumber daya manusia dalam memberdayakan masyarakat Kota Surabaya.
"Adanya KKN mahasiswa itu sangat membantu tugas aparat PNS Pemkot yang selama ini dikatakan sudah 'defisit' karena rata-rata setiap tahun terdapat 800-900 pegawai yang pensiun, sedangkan rekruitmen hanya 100-200 pegawai baru per tahun," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya juga memohon doa dan dukungan kepada mahasiswa dan masyarakat Surabaya agar Kota Pahlawan ini memenangi "Lingkungan Award" tingkat dunia yang saat ini sudah masuk nominasi.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Daya Mandiri, Prof Dr Haryono Suyono, berpesan kepada mahasiswa peserta KKN hendaknya bisa bersikap bagai multimurfosis. Ketika di lokasi KKN hendaknya bisa menyediakan tempat yang baik bagi ulat-ulat untuk menjadi kepompong.
"Maksudnya bangun pos-pos daya di masyarakat dalam beberapa bidang tadi, kemudian isilah pos daya itu dengan berbagai masukan yang positif baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan, sehingga suatu saat ketika sudah berubah menjadi 'kupu-kupu' akan menjadi kupu-kupu yang lebih indah dan lebih bagus," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013