Bojonegoro - Manajemen Persibo Bojonegoro, Jawa Timur, masih optimistis mampu membentuk Tim Persibo, yang akan melakoni laga di Liga Primer Indonesia (LPI) dan ajang Piala AFC, meskipun kesulitan dana.
"Kami masih optimistis Tim Persibo bisa terbentuk, meskipun waktu yang tersisa untuk melakoni laga sudah mepet," kata Humas Persibo, Imam Nurcahyo, Jumat.
Sesuai jadwal, lanjutnya, Tim Persibo akan menjalani putaran kompetisi LPI, dalam laga tandang melawan Semen Padang, pada 9 Februari dan Piala AFC, pada 26 Februari.
Ia menjelaskan, pembentukan tim sudah berjalan dengan melakukan proses rekrutmen enam pemain lokal Bojonegoro dan empat pemain nasional asal luar daerah. Selain itu, pelatih Tim Persibo, juga sudah ditentukan yaitu Gusnul Yakin, menggantikan Paulo Camargo.
"Kekurangan pemain dilakukan dengan mengundang pemain bintang yang akan datang mulai Jumat hari ini," katanya, tanpa menyebutkan nama pemain bintang yang akan datang.
Pada kesempatan itu, Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya, membenarkan, adanya pemanggilan sejumlah pemain bintang yang akan datang ke Bojonegoro.
Hanya saja, lanjut dia, para pemain bintang yang akan diundang datang itu, meminta langsung dikontrak, tanpa harus menjalani seleksi.
"Kalau keinginan kita, ya tetap harus menjalani seleksi, sebab semua pemain harus menyesuaikan dengan kebutuhan tim. Sesuai kebutuhan jumlah pemain yang akan direkrut sebanyak 25 pemain," jelas Nur Yahya.
Menjawab pertanyaan, Imam Nurcahyo, menjelaskan, permasalahan yang masih menghadang pembentukan Tim Persibo yaitu masalah pendanaan, yang masih masih belum ada kejelasan, karena anggaran yang diterima dari Konsorsium LPI, diperkirakan sekitar Rp4 miliar.
"Kebutuhan anggaran Persibo sebesar Rp10 miliar, tapi perkiraan kami dari konsorsium hanya Rp4 miliar," kata dia.
Pemecahannya, menurut dia, saham tim "orange" akan dijual sebesar 20 persen, juga berusaha mengandeng sponsor dari kontraktor minyak yang ada di daerahnya.
"Mengenai kesulitan dana Persibo kami usahakan dengan mengkoordinasikan dengan pemkab," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013