Gresik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi meluapnya Bengawan Solo yang juga melalui kawasan Gresik, seperti di wilayah Dukun dan Bungah. Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Hari Sucipto, Kamis mengatakan, antisipasi yang dilakukan yakni dengan terus melakukan koordinasi sejumlah petugas BPBD Bojonegoro untuk melihat debit air Bengawan Solo. Koordinasi dilakukan, untuk melihat perkembangan setiap detiknya debit air Bengawan Solo yang juga melalui kawasan Gresik, seperti Dukun, Bungah, Manyar serta Ujung Pangkah. "Kita terus lakukan koordinasi dengan pihak BPBD Bojonegoro, dan kabar terakhir ketinggian Bengawan Solo sudah mencapai 7,10 meter atau memasuki siaga II," katanya. Sebelumnya, luapan Bengawan Solo di Bojonegoro sudah merendam sedikitnya 1.157 hektare tanaman padi di daerah itu. Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto mengatakan, areal tanaman padi yang terendam air banjir itu di antaranya seluas 412 hektare, dan terletak di beberapa desa Kecamatan Balen. "Untuk tanaman padi yang siap panen dan terendam banjir lokasinya di Desa Sarirejo, Pilanggede, Kedungdowo, Sekaran, Kedungbondo, Mulyoagung dan Mulyorejo," katanya. Selain itu, tanaman padi seluas 100 hektare di Desa Semanding, Kecamatan Kota dan seluas 5 hektare di Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, yang juga siap panen, juga terendam air banjir. Kasiyanto belum bisa menyebutkan besarnya kerugian akibat bencana banjir itu, sebab banjir sampau kini masih berlangsung. Sementara itu, beberapa daerah hilir Jatim yang perlu meningkatkan kewaspadaannya terkait meningkatnya debit Bengawan Solo akibat hujan deras adalah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan serta Gresik.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013