Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bedah rumah warga prasejahtera dengan teknik retrofitting atau metode pembangunan rumah dengan penguatan bagian-bagian rumah agar lebih tahan dari goncangan gempa.

Pembangunan rumah tahan gempa ini, Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat.

"Program bedah rumah retrofitting ini adalah upaya preventif untuk perlindungan warga, dan korban jiwa bisa dihindari," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meresmikan bedah rumah retrofitting di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Selasa.

Menurut dia, membangun rumah tahan goncangan gempa ini tidak hanya upaya mitigasi, namun juga memperbaiki kualitas rumah karena dari sisi kesehatan penghuni juga diperhatikan.

"Sederhana tapi sehat, jadi tidak hanya sekadar memperbaiki, namun hal-hal lainnya seperti keamanan, sanitasi, sirkulasi udara, penyediaan air bersih dan lainnya juga diperhatikan," kata Ipuk.

Dia menambahkan, ke depan secara bertahap model rumah retrofitting akan diadopsi pada program bedah rumah di Banyuwangi.

"Karena tidak hanya hanya layak huni, namun juga layak keamanannya," kata Bupati Ipuk.

Ketua PMI Kabupaten Banyuwangi, Mujiono menambahkan, bedah rumah dengan metode retrofitting telah dilaksanakan PMI sejak tahun 2021, dan sampai saat ini sudah ada 12 rumah retrofitting yang dibangun tersebar di sejumlah wilayah rawan gempa, yakni Kecamatan Glagah, Blimbingsari, Songgon, Tegaldlimo dan Purwoharjo.

"Rumah ini menjadi model atau percontohan bagi pembangunan rumah tahan gempa di sekitarnya, dan pembangunannya menggunakan dana hibah dari Pemkab Banyuwangi, sementara PMI merupakan inisiator program sekaligus sebagai pelaksana pembangunannya," kata Mujiono yang juga Wakil Bupati Banyuwangi itu.

Ia juga mengaku juga telah memberikan pelatihan tentang bangunan retrofitting terhadap ratusan peserta, yang terdiri dari para pekerja konstruksi lokal, tukang batu, dan kontraktor kecil.

"Semacam ToT, kami punya tenaga yang sudah biasa membangun bangunan retrofitting, dan tenaga tersebut kami ajak untuk melatih tukang dan sejumlah kontraktor tentang bangunan tahan gempa. Misalnya harus memakai bahan bangunan yang seperti apa, bagaimana ukurannya, dan lain-lain," kata Mujiono.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025