Malang - Pelantikan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Jawa Timur, Rabu, disambut dengan unjuk rasa yang menolak pasangan tersebut sebagai orang nomor satu dan dua di Kota Wisata itu. Puluhan warga Kota Batu yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Batu (GMPKB) unjuk rasa di jalan simpang lima Junrejo kota setempat, sehingga undangan yang akan menghadiri acara pelantikan wali kota dan wakil wali kota di Gedung DPRD tersebut, harus memutar dan mencari jalan alternatif. Para pengunjuk rasa meminta agar Komisi Pemihan Umum (KPU) Kota batu membatalkan pelantikan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu periode 2012-2017 oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Koordinator aksi Taufik Didayat menilai, pelantikan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu periode 2012-2017 cacat hukum karena melanggar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1086 pasal 115. "Pelanggaran ini terkait keputusan PTUN yang memenangkan pihak tergugat, yakni PDIP. Dengan keputusan itu, bukan berarti KPU Kota Batu bisa langsung meloloskan pasangan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso sebagai salah satu calon wali kota dan wakil wali kota dan langsung mendapatkan nomor urut 4," tukasnya. Ia mengaku, jika pihaknya juga telah melayangkan "class action" dan lapor pada Kapolda Jatim selaku penanggung jawab hasil penyelidikan kasus ijazah palsu Eddy Rumpoko sejak tahun 2007 lalu. Oleh karena itu, lanjutnya, GMPKB juga melayangkan sejumlah tuntutan jika proses pelantikan tetap dilanjutkan. Tuntutan tersebut adalah Eddy Rumpoko selaku wali kota terpilih harus menunjukkan legalitas ijazah SMP miliknya. Selain itu, massa juga menuntut pihak yang melakukan pelantikan harus melakukan sumpah pocong. "Kalau yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan ijazah aslinya, maka pelantikan harus dibatalkan," ucapnya, menegaskan. Dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Batu yang digelar 2 Oktober, pasangan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso meraih suara sebanyak 46.724 atau sekitar 44,70 persen dari jumlah pemilih secara keseluruhan, sehingga ditetapkan sebagai pemenang dalam pilkada tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012