Festival Film Horor 2025 yang digelar di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 12-14 Desember dan diikuti 285 peserta dari berbagai daerah di Indonesia diharapkan mampu mendorong kreativitas anak-anak muda.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Pacitan, Sabtu, menilai kehadiran Festival Film Horor 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong kreativitas generasi muda, bukan hanya di bidang perfilman, namun juga berbagai sektor kreatif lainnya.
"Festival ini diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas dan keberanian berkarya, tidak hanya di bidang film, tetapi juga sektor kreatif lainnya," kata Indrata.
Penyelenggara FFH 2025 Idam Nugrahadi, mengatakan ratusan film yang masuk berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Kompetisi terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori nasional, kategori pelajar regional Jawa Timur, dan kategori eksebisi atau lokal daerah," kata Idam.
Idam mengaku tidak menyangka jumlah peserta dapat menembus ratusan, mengingat lokasi penyelenggaraan berada di wilayah kabupaten.
“Kami cukup terkejut karena pesertanya datang dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Festival yang digelar selama tiga hari tersebut menjadi ajang perdana festival film horor berskala nasional yang diselenggarakan di Indonesia, dengan Pacitan sebagai tuan rumah.
Apresiasi juga disampaikan sutradara nasional Garin Nugroho yang menilai Festival Film Horor tidak sekadar menjadi ajang pemutaran film, tetapi juga ruang refleksi nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia.
"Di dalamnya terdapat kekayaan adat istiadat, legenda, religi, serta diskusi, workshop, dan temu pembuat film yang membuka perspektif lebih luas tentang genre horor," ujarnya.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025