Surabaya - Budayawan Radhar Panca Dahana berharap Pemerintah Kota Surabaya harus semakin peduli terhadap budaya dan turut menyukseskan gelaran tahunan Festival Seni Surabaya sebagai kebanggaan masyarakat kota ini. "Surabaya adalah kota yang memiliki kekuatan dan berpengaruh di Indonesia. Sudah seharusnya budaya di Surabaya menjadi yang terdepan dan membanggakan," ujarnya setelah Orasi Kebudayaan dalam rangka dialog publik dan pentas seni budaya di Balai Pemuda, Kamis. Ia mengatakan, Festival Seni Surabaya (FSS) merupakan ciri khas sebuah budaya bangsa. Radhar melihat, Surabaya sebagai daerah yang memiliki kekuatan di bidang kultural serta kekayaan sastra seni budaya, seni rupa dan seni lainnya, tentu memiliki peran dan kontribusi bagi majunya nilai budaya. Saat ini, lanjut Radhar, Surabaya dan Jawa Timur dikenal maju dalam bidang perekonomian dan politiknya. Ia berharap, pemerintah juga bisa memajukan peran kebudayaan, minimal sejajar dengan bidang lainnya. "Sehingga tidak akan muncul anggapan bahwa daerah yang semakin maju, tapi semakin merosot nilai kebudayaannya," tukas sastrawan yang juga pengajar di Universitas Indonesia tersebut. Menurut dia, maju atau merosotnya sebuah kebudayaan merupakan tanggung jawab dari pemerintah, karena selaku pemegang obligasi nasional. Karena itulah, pihaknya meminta agar Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim tidak melupakan kesenian maupun kebudayaan. Di Surabaya dirasa belum memiliki tingkat kepedulian tinggi terhadap budaya. Salah seorang seniman muda masa depan Asia versi NHK Tahun 1996 tersebut mengungkapkan, kelemahan Surabaya terlihat dari minimnya insfrastruktur tempat budaya yang tidak memadai. "Seharusnya, kota sebesar Surabaya memiliki gedung budaya atau opera tingkat bertaraf internasional sekitar 8-10 gedung. Tapi kenyataannya, saat ini hanya ada beberapa gedung. Itupun tidak sedikit yang membutuhkan renovasi maupun revitalisasi," katanya. Selain orasi kebudayaan oleh Radhar Panca Dahana, pada Kamis (20/12) malam juga digelar dialog publik bertajuk "Masih Perlukah Festival Seni Surabaya?" dengan pembicara budayawan ternama, masing-masing Tjuk K. Sukiadi, Djoko Saryini dan Afrizal Malna. Dalam kesempatan yang sama, Afrizal Malna akan membacakan puisi budaya. Tidak hanya itu saja, di sela pentas seni juga digelar pementasan wayang Ki Slamet Gundono.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012