Surabaya - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya menggelar latihan Gladi Tugas Tempur di Surabaya, Selasa, untuk meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme prajurit pangkalan. Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Sumadi mengatakan, dengan kesiapan pangkalan yang sudah teruji dan terukur, diharapkan semua tugas pokok pangkalan dapat tercapai. Dalam latihan itu diskenariokan ada ratusan pendemo mendatangi Markas Komando Lantamal) V Surabaya di Jalan Laksda M Nazir, Surabaya. Beberapa pendemo menyusup dan berusaha membakar gudang senjata serta meletakkan bahan peledak di Ruang Dandenma. Kedatangan pendemo yang ingin menuntut status kepemilikan tanah dan ganti rugi kepada TNI AL sudah diantisipasi prajurit, karena anggota Intel Lantamal V yang menyusup di antara pendemo melaporkan rencana tersebut. Komandan Lantamal V Laksma TNI Sumadi selaku Komandan Pos Komando Utama (PKU) segera memerintahkan Dandenma selaku Komandan PK II untuk menanggulangi aksi tersebut. Namun, jumlah demonstran yang terlalu banyak membuat Satuan Siaga Denma Lantamal V mundur. Komandan PKU memerintahkan dua SST dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V untuk membantu membubarkan pengunjuk rasa. Setelah pendemo berhasil dibubarkan, tanpa diduga ada lima orang yang menyusup dan membakar gudang senjata serta Mako Lantamal V. Dua orang berhasil ditangkap dan diinterogasi di ruang Satuan Provost Denma Lantamal V, sedangkan tiga orang lainnya berhasil kabur. Kebakaran itu berhasil diatasi dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran. Seorang prajurit yang menjadi korban kebakaran, dievakuasi ke Rumah Sakit dr Oepomo Lantamal V Surabaya. Belum sempat istirahat, anggota pengamanan memperoleh laporan tentang adanya benda mencurigakan yang diduga bom di ruang Dandenma. Dandenma segera memerintahkan provost untuk mengosongkan ruangan, kemudian ditindaklanjuti dengan mengerahkan dua anjing pelacak dari K-9 Pomal Lantamal V untuk memeriksa benda mencurigakan tersebut. Hasil olah TKP dari tim K-9 melaporkan bahwa benda mencurigakan tersebut adalah bom, tetapi mampu dijinakkan. "Diharapkan dari latihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan profesionalisme para prajurit pangkalan, dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Dengan kesiapan yang sudah teruji dan terukur, semua tugas pokok dapat dijalankan dengan maksimal," kata Laksma Sumadi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012