Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan pengembangan besar-besaran di kawasan wisata Goa Lowo sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisata dan mempertahankan ikon pariwisata daerah tersebut dengan menambah atraksi cahaya di dalam wahana wisata alam itu.

Pelaksana tugas Kepala Disparbud Trenggalek Edi Santoso, Senin  mengatakan, Goa Lowo menjadi destinasi dengan jumlah kunjungan paling rendah dibandingkan objek wisata lain di Trenggalek.

Padahal Goa Lowo termasuk destinasi bersejarah dengan keunikan geologi yang cukup kuat.

"Goa Lowo paling minim kunjungan dari tempat wisata lain. Padahal ini salah satu ikon Trenggalek," kata Edi.

Data Disparbud mencatat kunjungan wisatawan ke Goa Lowo terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 13 ribu wisatawan, turun menjadi 10.539 pada 2023, dan kembali turun menjadi 9.168 wisatawan pada 2024.

Untuk memulihkan minat wisatawan, Disparbud menyiapkan program pengembangan destinasi mulai tahun depan.

Tahap awal dilakukan di area luar (outdoor) Goa Lowo mengingat kawasan dalam (indoor) masih memerlukan kajian sains dan geologi untuk memastikan keamanan dan kelayakannya.

"Kami mulai dari kawasan outdoor. Pengembangan area dalam perlu riset geologi terlebih dulu," ujarnya.

Proses revitalisasi akan melibatkan pihak ketiga, yakni PT Assalam yang merupakan mitra jejaring Jatim Park.

Rencananya, kawasan Goa Lowo akan dilengkapi kafetaria, wahana permainan, hingga atraksi cahaya berbasis teknologi yang dipadukan dengan konsep geopark.

"Harapannya wisata Goa Lowo bisa aktif dari pagi sampai malam," katanya.

Jika pengembangan awal berhasil meningkatkan kunjungan, Pemkab Trenggalek membuka peluang kerja sama lanjutan dengan manajemen Jatim Park pusat untuk mengembangkan investasi yang lebih besar di Goa Lowo.

Selain Goa Lowo, Disparbud juga menyiapkan pengembangan di kawasan Pasir Putih Simbaronce, Prigi 360, dan Hotel Prigi. Namun besaran anggaran dikatakan masih dinamis dan belum dipublikasikan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025