Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur optimistis sinergi antara pemerintah daerah dengan kalangan pengusaha dapat memperkuat perekonomian lokal karena jaringan bisnis di daerah semakin luas. "Salah satunya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang. Pemerintah daerah di sana mau jemput bola untuk memperbaiki iklim investasinya," katanya, usai "Business Gathering" antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan sejumlah pengusaha Jatim, di Kadin Institute Surabaya, Kamis. Upaya tersebut, kata dia, dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di Kabupaten Jombang. Apalagi, saat ini wilayah itu selalu berbenah guna menambah daya tarik Jombang sebagai salah satu tujuan investasi. "Kami harap langkah bisnis yang diambil Pemerintah Kabupaten Jombang mampu menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada masa mendatang, upaya seperti itu sekaligus memperkuat ekonomi nasional," ujarnya. Pada kesempatan sama, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Promosi Potensi Daerah Kabupaten Jombang Sustiyonadi mengemukakan, sampai sekarang tingkat investasi di Jombang mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Pada tahun 2010, investasi di Jombang mencapai Rp4,69 triliun. Besaran itu meningkat 153 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun 2011, pertumbuhan investasi Jombang mencapai 73 persen dengan total nilai investasi mencapai Rp8,087 triliun," katanya. Hingga kuartal III/2012 nilai investasi di Jombang meningkat menjadi Rp8,467 triliun. Kondisi tersebut menjadi salah satu indikator positif bagi calon investor. "Apalagi, kini Jombang bisa dikatakan 'cantik' sebagai tujuan investasi mengingat ada sejumlah kawasan industri, baik yang sudah berdiri maupun yang segera dikembangkan," katanya. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Kabupaten Jombang, Sukar, mengemukakan dalam waktu dekat Jombang juga siap memiliki kawasan industri seluas 600 hektare di wilayah Kecamatan Ploso dan Kabuh. Namun, kini masih memasuki tahap pembebasan lahan dan realisasinya mencapai 375 hektare. "Bahkan, pengembang Intiland juga segera membuka kawasan industri di Kecamatan Kudu seluas 400 hektare. Kawasan itu merupakan perluasan dari kawasan Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto," katanya. Untuk industri, ujar dia, kini yang paling besar di Jombang bergerak di sektor alas kaki. Ada tujuh pabrik sepatu besar melalui penanaman modal asing (PMA) yang sudah menjalankan bisnisnya di Jombang. Selain itu, ke depan ada dua pabrik sepatu baru yang berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN). "Sektor lain yang sudah merambah pasar luar negeri di antaranya produk topi dan t-shirt, produk kayu olahan, produk rokok dan produk kimia setengah jadi. Jombang juga mempunyai banyak potensi investasi di bidang pertanian, pariwisata, peternakan, perikanan, pertambangan, penggalian, dan perkebunan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012