Gresik - Semburan lumpur yang disertai gas di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah berhenti, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Hari Sucipto, Selasa. "Semburan lumpur yang sudah berlangsung selama dua pekan telah berhenti secara alami, dan kini hanya menyisakan lubang berdiameter tiga dengan kedalaman lima meter," katanya. Meski demikian, kata Hari, antusiasme masyarakat untuk melihat sisa semburan sangat tinggi, sehingga tetap berdatangan untuk melihat sisa semburan dari dekat. "Warga tetap kita larang untuk mendekat di bekas pusat semburan yang terlihat menganga, tujuannya sebagai antisipasi munculnya semburan kembali," katanya. Menurut salah satu warga, Agus, berhentinya semburan lumpur di Desa Metatu kali pertama diketahui sejak Senin (26/11) pagi, dengan intensitas semburan yang terus melemah setiap harinya. "Semburan terus berkurang intensitasnya, dan benar-benar berhenti pada Senin pagi, dan kini sudah hanya menyisahkan lubang menganga," katanya. Sementara itu, kondisi lubang bekas semburan lumpur kini tergenang air hujan, karena sebelumnya di wilayah Desa Metatu diguyur hujan. Semburan lumpur di Desa Metatu, awalnya mulai muncul pada Selasa (13/11) malam, dan berdasarkan laporan warga ketinggian awal semburan lumpur saat itu sempat mencapai sekitar 10 meter. Akibatnya, sejumlah warga melaporkan ke pihak terkait, sebab khawatir peristiwa semburan itu mirip yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012