Surabaya - Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kota Surabaya menggelar simulasi penanggulangan bencana di Lapangan Mendut, Tambaksari, Surabaya, Sabtu (24/11). Sekretaris Satlak PB Surabaya Soemarno mengatakan simulasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan tindakan tanggap bencana beserta cara-cara penanganannya kepada masyarakat. "Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan, lokasinya pun berpindah-pindah. Kebetulan, tahun ini simulasi diadakan di Lapangan Mendut," katanya. Menurut dia, dalam simulasi ini diambil situasi atau kondisi pada saat terjadi bencana berupa hujan deras disertai angin kencang menyebabkan beberapa atap rumah di Jl. Mendut Kecamatan Tambaksari beterbangan. "Kecepatan angin yang di atas rata-rata juga mengakibatkan pohon tumbang dan lampu PJU roboh," ujarnya. Di saat bersamaan, lanjut dia, terjadi kebakaran yang dipicu korsleting. Api dengan cepat merambat ke beberapa rumah di sekitarnya, yang kebetulan merupakan wilayah pemukiman padat. Mendapati hal itu, warga pun berhamburan menyelamatkan barang-barangnya. "Di sinilah peran dari Satlak PB dibutuhkan untuk bergerak cepat membantu warga dalam penanganan bencana," katanya. Soemarno yang Kepala Bakesbanglinmas Surabaya ini mengatakan selain sebagai ajang latihan dan pemantapan bagi tim satlak ketika menghadapi bencana. Menurut dia, satlak PB merupakan tim gabungan yang dibentuk khusus untuk penanggulangan bencana di Surabaya. Tak kurang dari 20 instansi bersinergi dan saling koordinasi melakukan pemantauan dan antisipasi. Beberapa SKPD terkait di antaranya Bakesbanglinmas, Satpol PP, Dinas Kebakaran, Dinkes, Dishub, DKP, Dinas PU dan Bina Marga, Dinsos, DCKTR, dan sejumlah SKPD pendukung. Sedangkan instansi di luar Pemkot yakni TNI-Polri, Basarnas, BMKG, PLN, PMI dan sukarelawan. Kepala Dinas Kebakaran Surabaya, Chandra Oratmangun menjelaskan, simulasi kali ini diikuti oleh 500 orang dari tim gabungan, ditambah partisipasi dari warga sekitar. Semua unsur memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti halnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) akan menangani kejadian pohon tumbang, sedangkan Satpol PP dan Linmas mengamankan lokasi terjadinya bencana. Khusus untuk PMK, Chandra mengungkapkan, pihaknya menerjunkan 60 personel plus 3 mobil damkar. Jumlah tersebut mengingat selain bertugas memadamkan api, PMK juga sebagai regu penyelamat. Teknisnya PMK akan mengevakuasi warga ke daerah aman sementara. Di sana sudah menunggu tim dari Dinkes dan PMI untuk melakukan prosedur pertolongan pertama. "Selanjutnya, korban segera dibawa ke lokasi aman atau rumah sakit terdekat," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012