Kabul (ANTARA/Reuters) - Prancis menarik pasukan tempurnya dari Afghanistan pada Selasa, menandai berakhirnya peran di medan  perang yang dipimpin NATO setelah kehadiran lebih dari 10 tahun.          Empat ratus tentara Prancis kembali ke ibu kota Afghanistan setelah empat tahun melakukan operasi tempur di Provinsi Kapisa dan Kabupaten  Sarobi, Kabul, kata juru bicara militer Prancis dan  menambahkan mereka akan kembali ke Prancis dalam beberapa hari ini.          "Hari ini adalah akhir dari operasi kami di medan perang. Pada akhir tahun, kita akan memiliki 1.500 tentara Prancis yang tersisa di Afghanistan untuk operasi non-tempur," kata Letnan Kolonel Guillaume Leroy.          Dari mereka pasukan yang tersisa, 1.000 akan membantu pengembalian peralatan militer untuk Prancis dan 500 akan masih memberikan pelatihan bagi tentara pemula Afghanistan, katanya.          Prancis bergabung dengan  Kanada dan Belanda dalam mengakhiri peran tempurnya di Afghanistan.          Penarikan dini  Prancis diprakarsai oleh Presiden Francois Hollande, yang dikecam keras oleh NATO karena  mempercepat penarikan dua tahun lebih awakt dari jadwal aliansi itu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012