Gresik - Sejumlah warga di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengeluhkan bau menyengat di sekitar pusat semburan lumpur, meski tekanan semburan sudah mulai berkurang. Salah satu warga Desa Metatu, Nurul Asikin, Selasa mengatakan, meski tekanan semburan lumpur sudah mulai berkurang, namun warga mengeluhkan bau menyengat yang menyebar ke sejumlah pemukiman. "Aroma gas yang keluar dari semburan sekarang mulai terasa sampai ke pemukiman warga, dan kami takut akan membahayakan karena baunya menganggu pernafasan," katanya. Warga lain, Hidayat mengaku, bau menyengat di sekitar semburan itu akan lebih terasa ketika malam hari, sehingga apabila warga keluar rumah selalu menggunakan masker sebagai antisipasi ganguan pernafasan. "Kalau siang hari baunya tidak seberapa, namun memasuki malam hari, baunya sangat terasa, dan cukup menganggu warga," katanya. Sebelumnya, untuk mengatasi munculnya bau menyengat di sekitar semburan lumpur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik telah menyiapkan sedikitnya 8.000 masker di sekitar lokasi semburan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012