Sidoarjo - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) mengajak muballighot se-Jawa Timur untuk mengampanyekan Khilafah Islamiyah yang menjamin kemuliaan perempuan dan generasi muda. "Banyaknya anak jalanan, kasus trafficking, atau perempuan yang menjadi komoditas bisnis lain menambah deretan masalah umat. Solusinya adalah syariat Islam," kata anggota DPD I Jawa Timur MHTI, Nurul Izzati, dalam Liqo' Muharram 1434 H di Sidoarjo, Minggu. Dalam pertemuan tersebut, MHTI menyinggung pembangunan Indonesia yang sudah dilakukan selama 67 tahun, tapi nyatanya 47 juta rakyat masih miskin. Negeri dengan kekayaan sumber daya alamnya ini justru terlilit utang Rp1,6 triliun. "Sistem kapitalisme membuat perempuan terhina karena dijadikan sebagai komoditas. Generasi muda rusak akibat eksploitasi seksual, pendidikan kesehatan reproduksi yang menyesatkan. Ancaman kehancuran keluarga juga membayangi dengan adanya amandemen UU perkawinan yang liberal," katanya. Sementara itu, Ilmi Zaidah satu diantara pembicara mengatakan perlu adanya negara yan menegakkan semua ketentuan Islam dan semua hukumnya. Negara itu adalah Daulah Islamiyah yang merupakan model negara terbaik untuk menyejahterakan dan memuliakan semua rakyat, tidak hanya umat muslim. "Islam tidak bisa dari tataran ritual saja. Tapi perlu diterapkan sebuah sistem di dalam institusi negara," katanya. Menurut dia, tegaknya Daulah Islamiyah di Madinah melalui peristiwa hijrah menjadi momentum sejarah yang menandai babak baru kehidupan umat Islam. Bahkan di masa Khalifah Umar bin Khattab ditetapkan sebagai patokan awal penanggalan Hijriah. "Negara Khilafah menjamin kesejahteraan dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas bagi setiap individu masyarakat, termasuk kota kecil sekalipun. Di Kordoba misalnya, dengna luas wilayah 13.550 km2 memiliki 50 rumah sakit," katanya. Kini, umat Muslim telah 92 tahun hidup tanpa Khilafah. "Peran muballighoh untuk kembali mewujudkan Khilafah pun sangat diperlukan. Tidak hanya membatasi penyampaian dakwah hanya pada akhlaq dan ibadah tapi juga menjelaskan tentang hukum Islam secara utuh meliputi politik, ekonomi, pendidikan, sistem moneter dan lainnya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012