Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat Partai Gerindra menyalip Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di posisi pertama elektabilitas partai politik di Provinsi Jawa Timur.
“Terakhir kami melakukan survei pada awal 2024, saat itu Gerindra berada di posisi ketiga dan linier dengan hasil Pemilu di Jatim. Tepat setahun Prabowo memimpin, elektabilitas Gerindra kini nomor satu menyalip PKB,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Surabaya, Selasa.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Gerindra di Jatim mencapai 16,5 persen, disusul PKB 15,6 persen, PDI Perjuangan 14,1 persen, Golkar 13,8 persen, Demokrat 12,5 persen, PKS 6,3 persen, NasDem 5,3 persen, PAN 4,1 persen, PSI 3,2 persen, dan PPP 1,4 persen.
Sebanyak 2,5 persen responden memilih partai lain di luar sepuluh besar, sementara 4,7 persen tidak menjawab.
Baihaki menilai kenaikan elektabilitas Gerindra tidak lepas dari tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto di Jawa Timur yang mencapai 82,2 persen.
“Coattail effect dari Prabowo terhadap Gerindra masih menjadi faktor utama. Hal ini linier dengan kinerja Prabowo, seperti halnya efek Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Demokrat pada 2009, atau Joko Widodo terhadap PDI Perjuangan pada 2019,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar 80 persen responden mengetahui kiprah dan kinerja legislator Gerindra di berbagai tingkatan, mulai DPR RI hingga DPRD kabupaten/kota di Jatim.
“Sebagai partai komando, DPD Gerindra Jatim juga solid menjalankan program prioritas Presiden Prabowo, didukung para legislator yang aktif turun ke masyarakat,” katanya.
Selain Gerindra, ARCI mencatat Golkar dan Demokrat juga mengalami lonjakan elektabilitas berkat program yang dinilai menyentuh masyarakat.
Partai Demokrat juga disebut mengalami peningkatan signifikan, seiring dengan tingginya kepuasan publik terhadap kinerja Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Selain itu, kinerja Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak yang populer hingga 98 persen turut memberi coattail effect.
Sebaliknya, Baihaki mencatat NasDem mengalami penurunan elektabilitas, disebabkan minimnya aktivitas kader di lapangan dan pergeseran sejumlah kader ke PSI.
Partai PPP juga disebut mengalami penurunan karena masih terdampak konflik internal dan sejumlah isu negatif.
Survei ARCI dilakukan pada 7–17 Oktober 2025 di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error ±2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor : Astrid Faidlatul Habibah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025