Nganjuk - Kementerian Pertanian optimistis Indonesia surplus jagung dan produksinya masih mencukupi kebutuhan dalam negeri. "Indonesia masih surplus untuk tanaman jagung. Kami prediksikan bisa tumbuh antara 2-4 juta ton untuk tahun ini," kata Direktur Budidaya Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rahman Pinem dalam acara deklarasi Kabupaten Nganjuk sebagai penghasil tanaman jagung, Minggu. Ia. mengatakan produksi jagung dalam negeri cukup melimpah. Sampai saat ini, produksi jagung nasional mencapai 17,6 juta ton pipilan kering dengan luas panen 4,8 juta hektare (ha). Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan dengan produksi 2011 yang hanya 17,6 juta ton. Ia menyebutkan, Indonesia ingin menjadi negara swasembada jagung. Untuk program tersebut, diproyeksikan pertumbuan naik sampai 7,74 persen. "Kami terus dorong untuk tetap swasembada jagung. Kami juga mendukung upaya pemerintah daerah untuk ikut mempertahankan program nasional swasembada 2014," katanya mengungkapkan. Walaupun surplus, ia mengakui Indonesia masih impor karena produksi yang minim. Pemerintah pun saat ini berusaha untuk membatasi kuota impor jagung. Pada tahun ini, 2012 hanya 1 juta ton, turun 68,2 persen dari tahun lalu (2011) yang mencapai 3,144 juta ton. "Impor jagung itu hanya waktu tertentu, dimana produksi sedikit. Untuk itu, ini (targetan untuk swasemada jagung) ini adalah tantangan dan harus disukseskan," ujarnya. Ia menyebutkan, permintaan jagung di dalam negeri cukup besar. Pemerintah juga memprediksi kebutuhan jagung untuk pakan ternak juga cukup besar. Untuk bahan baku pakan ternak kebutuhannya sampai 13,5 juta ton yang terdiri terdiri dari 12,3 juta ton untuk pakan unggas dan 1,2 juta ton pakan ikan dan udang. Selama ini, Pulau Jawa masih menjadi sentra tanaman jagung. Untuk rencana swasemda jagung, pemerintah juga mulai melirik lahan di luar Pulau Jawa. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012