Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri mengatakan harus ada partisipasi dari tiap individu masyarakat untuk meredam konflik karena titik kerawanan sosial masih banyak terdapat di masyarakat. "Kerawanan sosial masih banyak terjadi di masyarakat sehingga mampu menyulut konflik. Titik kerawanan tersebut akan sulit dihilangkan bila tidak ada partisipasi dari masing-masing kelompok masyarakat," kata Salim Segaf Al-Jufri usai membuka Expo Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN) Indotera di Jakarta, Jumat . Ia mengimbau masyarakat tidak mudah menghakimi bila ada masalah seperti konflik yang terjadi di Lampung Tengah akibat pencurian sapi. "Pelaku pencurian sapi bisa dilaporkan ke polisi dan semua bisa diselesaikan, tapi kalau dengan emosi maka bisa menjalar ke mana-mana dan justru memanas. Harusnya bisa diselesaikan baik-baik, nyawa manusia lebih berharga dari itu," ujarnya. Ia meminta masyarakat tidak menyakiti sesama, coba bayangkan bila nyawa yang hilang adalah keluarga sendiri. Menurut dia, program Kemensos mengarah kepada bagaimana cara bangsa ini menghindar dari konflik sosial dengan mengajak pemuda, tokoh masyarakat, serta berbagai kelompok sosial masyarakat. "Hal tersebut tidak akan berhasil jika tidak didukung peran masyarakat termasuk para pemuda," kata dia. Penyebab terjadi penyerangan kepada warga Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, oleh warga Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunungsugih, Kamis, masih simpang siur. "Penyerangan diduga terjadi akibat ada seorang warga Buyut Udik yang dituduh mencuri sapi, kemudian dibakar massa di Kampung Kesumadadi, Bekri," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih di Bandarlampung, Kamis. Warga Kampung Buyut Udik yang merasa kehilangan satu warganya, langsung mengambil tindakan sendiri karena mereka tidak terima dengan tindakan massa itu, dengan melakukan penyerangan ke Kampung Kesumadadi, ujar Sulistyaningsih. Puluhan sepeda motor berbondong-bondong mendatangi Kampung Kesumadadi dengan tujuan melakukan perusakan dan membakar rumah warga di sini. Puluhan rumah yang telah ditinggalkan penghuninya sejak dua hari lalu menjadi sasaran pembakaran. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012