Pamekasan - Rapat kerja daerah (Rakerda) Badan Amil Zakat (BAZ) se-Jawa Timur menyepakati, perlunya mengoptimalkan peran zakat dalam upaya membantu masalah ekonomi bangsa.
"Para peserta rapat mengakui bahwa peran zakat sangat dominan untuk membantu perekonomian masyarakat kecil, apabila mampu diarahkan pada bentuk zakat produksi," kata anggota pengurus BAZ Pamekasan, Azis Maulana.
Dalam rilis yang disampaikan kepada ANTARA, Selasa malam, Azis yang juga peserta rapat utusan BAZ Pamekasan pada acara Rakerda BAZ se-Jatim di Tretes, Pasuruan itu menjelaskan, potensi dana zakat yang berhasil dikumpulkan BAZ tidak sedikit.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memperkirakan, potensi dana zakat yang terkumpul melalui lembaga itu, baik berupa zakat dan infaq selama ini mencapai Rp217 triliun per tahun.
Sementara yang terkumpul melalui lembaga zakat yang dibentuk pemerintah, selama ini masih sangat kecil, yakni hanya sekitar Rp1 triliun lebih.
Pengumpulan zakat secara nasional yang tercatat pada Baznas ditahun 2011 misalnya, baru sebesar Rp1,73 triliun, jauh dari prediksi potensi zakat yang ada di Indonesia.
Adapun penerima manfaat melalui program-program penyaluran dana zakat sebanyak Rp1,73 triliun itu adalah sekitar 1,7 juta orang dengan berbagai program, semisal beasiswa, bantuan modal usaha, serta zakat konsumtif.
"Dan faktanya, setiap tahun potensi dana yang didapat dari pengumpulan zakat itu memang memiliki nilai manfaat bagi warga yang kurang mampu dan kurang mandiri secara ekonomi," kata Azis Maulana menjelaskan.
Jika pengelolaan BAZ dan peran pengurus ditingkatkan, maka, lembaga ini diyakini akan mampu membantu persoalan kebangsaan.
Hadir sebagai pembicara dalam Rakerda BAZ se-Jatim di Tretes Pasuruan itu, ketua umum BAZ Jawa Timur, Syaifullah yusuf dan Kepala Biro Administrasi Kemasyarakatan Setda Provinsi Jatim, Toriq Ffendi, serta staf Ketua BAZ Jatim, Kasno Sudarianto.
Selain menyetujui tentang optimalisasi peran lembaga amil zakat, Rakerda BAZ yang dihadiri 35 perwakilan pengurus dari berbagai kabupaten/kota se-Jatim itu juga membahas tentang strategi peningkatan zakat produktif, serta berupaya meningkatkan kesadaran orang-orang yang mampu untuk membayar zakat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012