Ngawi - Petugas Kepolisian Resor Ngawi mengimbau kepada pengelola minimarket atau toko swalayan di wilayah setempat tidak buka 24 jam guna mencegah aksi kejahatan yang rawan terjadi akhir-akhir ini. "Kami mengimbau kepada pengelola toko swalayan untuk tidak beroperasi 24 jam. Hal ini guna mengantisipasi tindakan kriminal seperti perampokan yang rawan terjadi di sejumlah toko saat malam hari," ujar Kapolres Ngawi AKBP Eddy Junaedi, kepada wartawan, Rabu. Upaya antisipasi tersebut perlu dilakukan guna mencegah kasus perampokan seperti yang terjadi di Kabupaten Gresik akhir-akhir ini hingga menimbulkan korban jiwa. Selain itu, pihaknya juga berharap agar para pengelola toko lebih berhati-hati terhadap pengunjung yang mencurigakan. Terlebih pada pengunjung yang sengaja memakai helm tanpa dibuka saat masuk ke areal perbelanjaan. "Antisipasi lain hendaknya tempat penyimpanan uang diletakkan di brankas yang sesuai standar. Juga yang tak kalah penting, setiap minimarket diimbau memasang kamera pengintai atau CCTV," kata dia. Selain imbauan kepada pengelola toko swalayan, pihaknya juga akan meningkatkan patroli keamanan di tingkat polsek guna menjaga situasi Ngawi tetap kondusif. "Pengamanan akan kami tingkatkan dengan patroli di tingkat polsek-polsek. Bahkan, jika diperlukan, kami akan menempatkan anggota untuk menjaga toko swalayan seperti halnya menjaga bank," kata dia. Pihaknya mengaku prihatin dengan kasus perampokan sebuah toko swalayan di Gresik yang berujung pada kematian perampoknya. Karena itu, warga Ngawi diminta tidak menciptakan kesempatan bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk berbuat kejahatan. Meski demikian, imbauan tersebut tidak mutlak dipenuhi. Pihak polisi tidak dapat melarang pengelola toko swalayan untuk menutup tokonya. Sikap polisi hanya sebatas saran dan langkah antisipasi. Seperti diketahui, oknum anggota TNI, Serda Dwi Widiarto, merampok sebuah toko swalayan di Jalan Laban, Menganti, Kabupaten Gresik, Minggu (28/10/) malam. Serda Dwi Widiarto, merupakan anggota TNI-AL yang berdinas sebagai anggota KRI SHS 990 Satban Koarmatim Lantamal V Surabaya. Perampokan tersebut berhasil digagalkan oleh pekerja toko swalayan Dedy Setiawan. Namun, oknum TNI itu tewas tertembak pistolnya sendiri setelah keduanya berkelahi. Kasus ini masih ditangani polisi setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012