Kota Gaza (ANTARA/AFP) - Ketegangan meningkat di sekitar Jalur Gaza, Rabu, setelah serangan-serangan udara Israel menewaskan empat pejuang dan kelompok bersenjata Palestina menembakkan lebih dari 70 roket ke Israel selatan, mencederai serius dua orang.
Kekerasan lintas-batas itu merupakan yang terbesar ketiga sejak Juni dan mendorong Israel dan kelompok pejuang Palestina di Gaza berjanji akan membalas serangan masing-masing.
Ketegangan meletus Selasa malam, tak lama setelah berakhirnya kunjungan Emir Qatar ke Gaza, ketika pejuang Palestina menembakkan enam roket ke Israel selatan.
Israel segera melancarkan dua serangan udara ke Gaza utara, menewaskan dua pejuang sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, dan melukai tujuh orang lain, kata petugas medis. Gerilyawan segera membalas dengan menembakkan sejumlah roket.
Serangan udara lain Israel di dekat kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, pada Rabu pagi menewaskan seorang pejuang, dan menjelang siang sejumlah petugas medis mengatakan bahwa seorang Palestina bersenjata yang cedera parah dalam satu serangan Israel pada malam hari tewas akibat luka-lukanya.
Data terbaru militer Israel menunjukkan bahwa 72 roket dan mortir ditembakkan ke Israel sejak tengah malam, mengakibatkan enam orang cedera, dua dalam keadaan serius dan empat luka-luka ringan.
Polisi mengkonfirmasi bahwa dua warga Thailand yang bekerja di ladang dekat perbatasan Gaza "cedera serius" dan seorang lagi luka-luka ringan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012