Gresik - Hewan kurban yang belum dewasa, ditemukan dijual di sejumlah pusat penjualan hewan kurban di wilayah Kabupaten Gresik. Kepala Bidang Peternakan, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik, Reni Bintari, Jum’at mengatakan, ditemukannya hewan belum dewasa dijual itu hasil pemeriksaan timnya yang diterjunkan sejak Kamis (18/10) kemarin hingga hari ini. "Dari pemeriksaan kita di beberapa lokasi penjualan hewan kurban, ternyata 30 persen belum dewasa atau "poel", padahal syarat sahnya kurban salah satunya adalah hewan tersebut harus sudah dewasa," katanya. Diketahuinya hewan itu belum dewasa adalah dari 2 gigi depan hewan yang tumbuh tidak secara permanen, sedangkan untuk umur seperti kambing harus berumur 1 tahun dan sapi 2 tahun. "Oleh karena itu kami memperingatkan calon pembeli hewan kurban, agar selalu menanyakan, apakah sudah dewasa atau belum, sebab penting karena sebagai syarat sahnya hewan sebagai kurban," katanya. Sementara dalam pemeriksaan hewan kurban, Pemkab Gresik menurunkan 2 tim, masing-masing dilakukan di pusat penjualan ternak Gresik Kota Baru (GKB) serta kelompok lain di seputar Pasar Hewan Romo, Meduran hingga Kecamatan Manyar. "Saat kami periksa secara acak yang ada di dua lokasi GKB, 30 persen kambing ternyata belum dewasa dan belum memenuhi syarat sahnya sebagai ternak kurban," katanya. Sedangkan di wilayah Kecamatan Manyar, ditemukan dari 36 hewan kurban jenis sapi, ternyata 5 di antaranya belum dewasa. "Kami sengaja melakukan secara acak dengan memeriksa gigi sapi, dan ternyata benar belum dewasa," katanya. Terkait temuan penyakit hewan yang berbahaya, Reni mengaku belum menemukannya, dan hanya mendapati penyakit flu, mata dan kulit. "Penyakit itu tidak berbahaya, dan kami sudah sarankan agar penjual memberi semacam salep, agar lebih aman," katanya. Sementara itu, terkait harga ternak hewan kurban di Gresik diakuinya mengalami kenaikan, seperti harga sapi yang rata-rata mencapai Rp10 juta hingga Rp18 juta dari awalnya Rp8 juta hingga Rp16 juta. Sedangkan harga kambing ada yang mencapai Rp6 juta untuk jenis peranakan Etawa (PE), dan yang biasa seharga Rp700 ribu hingga Rp900 ribu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012