Surabaya - Bank Sahabat Sampoerna mengoptimalkan pasar usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya karena besarnya permintaan permodalan dari kalangan tersebut selama ini. "Selain itu, bidikan pasar ke segmen UMKM ini juga sesuai dengan rencana bisnis kami dalam memberdayakan puluhan ribu pengusaha," kata Presiden dan CEO PT Bank Sahabat Sampoerna, Indra W Supriadi, usai meresmikan pembukaan kantor cabang Bank Sahabat Sampoerna, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, upayanya membidik pasar UMKM diwujudkan dengan fokus menyalurkan kredit UMKM. Salah satunya melalui "linkage" atau penyaluran kredit yang alokasi pendanaannya bekerja sama dengan koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Tanah Air. "Kini, secara nasional total realisasi penyaluran kredit per kuartal III tahun 2012 sebesar Rp900 miliar," ujarnya. Dengan pencapaian itu, yakin dia, bisa merealisasi target penyaluran kredit nasional mencapai Rp1 triliun sampai akhir tahun 2012. Namun, dari besaran realisasi penyaluran kredit maka alokasi kredit melalui "linkage" dengan koperasi dan BPR tercatat Rp300 miliar. "Nominal tersebut sudah kami salurkan terhadap 140 koperasi dan BPR di penjuru Nusantara," katanya. Mengenai target penyaluran kredit "linkage" tahun 2012, optimistis dia, dengan kinerja realisasi kredit per kuartal III/2012 maka sampai akhir tahun pihaknya siap meningkatkan performanya menjadi Rp350 miliar. Untuk mencapai target itu perusahaan akan menambah penyaluran dana pinjaman kepada 200 koperasi dan BPR di Indonesia. "Sementara itu, dari total penyaluran kredit senilai Rp900 miliar dominasi sekitar 60 persen oleh kalangan UKM dan sisa 40 persennya disumbang pengusaha dari segmen UMKM," katanya. Besarnya porsi penyaluran kredit untuk pengusaha UKM dan UMKM, kata dia, dikarenakan perusahaannya tidak membidik pasar kredit konsumsi. Walau demikian, pada masa mendatang pihaknya siap memperbesar komposisi kredit dari UKM dan UMKM masing-masing menjadi 50 persen. "Di samping itu, mengenai pembukaan kantor cabang kami di Surabaya karena kota ini mempuntai potensi bisnis luar biasa baik dari sisi investasi maupun perdagangan," katanya. Apalagi, lanjut dia, beragam jenis usaha menyebar di Kota Pahlawan dan sekitarnya di mana untuk bisnis di sektor perdagangan dan industri kian berkembang pesat. Bahkan, Surabaya menjadi kota kedua setelah Jakarta dalam perputaran uang sehingga denyut perekonomian nasional semakin dinamis. "Oleh karena itu, hal ini merupakan peluang bagi kami ikut berkontribusi dalam memberikan layanan perbankan kepada masyarakat baik berupa penghimpunan maupun penyaluran dana. Khususnya pemberdayaan pengusaha mikro dan UKM," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012