Surabaya - Mantan pemain yang pernah menjadi legenda tim Galatama Niac Mitra Surabaya dan tim Perserikatan Persebaya Surabaya pada era 1980-an, Anak Agung Rae Bawa, meninggal dunia, Selasa. Menurut informasi yang diperoleh wartawan di Surabaya, mantan pemain berusia 59 tahun itu meninggal dunia di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan Surabaya sekitar pukul 15.30 WIB, karena sakit yang dideritanya. Sebelum meninggal, Rae Bawa yang saat masih aktif bermain berposisi gelandang bertahan itu, sempat menjalani perawatan selama di rumahnya kawasan Bendul Merisi Surabaya. "Pihak keluarga membawa Rae Bawa ke rumah sakit, karena kondisi sakitnya cukup berat," kata mantan pemain Persebaya yang juga sahabat Rae Bawa, Maura Helly. Anak Agung Rae Bawa merupakan salah satu dari sekian pemain yang pernah menjadi legenda tim Persebaya dan Niac Mitra Surabaya. Pemain yang mengawali karier sepak bolanya dari klub Perseden Denpasar itu, pernah mengantar Persebaya Surabaya menjuarai kompetisi Perserikatan Divisi Utama PSSI musim 1987/1988. Begitu juga saat sebelumnya memperkuat klub Niac Mitra Surabaya, Rae Bawa juga pernah membawa tim tersebut merebut juara kompetisi Galatama. Pada masanya, Rae Bawa pernah bermain bersama nama-nama besar di Niac Mitra dan Persebaya, seperti Djoko Malis, Dullah Rahim, Syamsul Arifin, Budi Aswin, Wayan Diana, dan penjaga gawang Hendrik Montolalu. Setelah pensiun sebagai pemain, Anak Agung Rae Bawa sempat meneruskan karier sebagai pelatih dan terakhir melatih klub anggota PSSI Surabaya, Suryanaga. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012