Surabaya - TNI Angkatan Laut melakukan uji coba sejumlah peralatan tempur dan senjata baru yang dimiliki pada kegiatan latihan perang berskala besar Armada Jaya XXXI, 9-22 Oktober 2012. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno usai memimpin gelar pasukan kesiapan latihan Armada Jaya 2012 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin mengatakan, latihan puncak yang digelar setiap tahun itu juga untuk menguji peralatan tempur yang lama. "Persenjataan dan personel yang kita miliki dilatih kesiapannya, berfungsi apa tidak. Seperti orang Surabaya bilang 'Suroboyo-Gresik, ojok percoyo nek durung dicoba dhisek' (jangan percaya kalau belum dicoba dulu)," ucapnya. Latihan perang yang berlangsung 9-22 Oktober 2012 itu, mengambil lokasi di Perairan Indonesia kawasan timur, Laut Jawa dan puncaknya di Sangatta, Kalimantan Timur. Sebelum pelaksanaan manuver lapangan, lebih dulu digelar gladi posko proses pentahapan latihan operasi selama delapan hari pada 25 September-2 Oktober 2012 di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta. Program tahunan TNI AL ini melibatkan tidak kurang 5.500 personel, 35 kapal perang dari berbagai jenis, enam pesawat udara, satu batalyon tim pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur pasukan pendarat. Sebanyak 10 dari 35 kapal perang yang ikut latihan akan melakukan uji coba penembakan sejumlah persenjataan baru jenis rudal, seperti Rudal Yakhont, Excocet MM-40, dan Rudal C-802 dari kapal atas air. Selain itu, juga ada senjata Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari kapal selam dan kapal perang atas air dengan sasaran permukaan. Sementara dari unsur kendaraan tempur akan dikerahkan Tank Amfibi PT-76, Tank AMX-10 PAC, Tank BMP-3F, dan Roket Multilaras RM-70 Grad Long yang dikendalikan Pasukan Marinir. "Bisa jadi pada latihan perang kali ini, peralatan tempur dan persenjataan yang diujicobakan paling banyak dibandingkan dengan latihan-latihan sebelumnya," kata Laksamana Soeparno yang juga Pemimpin Umum Armada Jaya 2012. Ia menambahkan, latihan Armada Jaya merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan operasi amfibi, operasi laut gabungan, dan operasi pendaratan administrasi di perairan yurisdiksi nasional untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Menurut KSAL, konstelasi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki wilayah laut yang luas dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan sepuluh negara tetangga. "Apabila kita tidak mengelola dan memanfaatkannya dengan baik, maka akan memberi peluang terhadap munculnya konflik," ujarnya. Permasalahan perbatasan yang sampai saat ini masih mencuat di permukaan, lanjut Soeparno, menjadi pelajaran untuk selalu waspada dan siap mempertahankan serta menjaga setiap jengkal wilayah yurisdiksi kedaulatan NKRI. Latihan Armada Jaya di wilayah Sangatta merupakan yang ketiga kalinya setelah tahun 2005. Selain di Sangatta, latihan perang juga pernah di gelar di Pantai Kaimana (Papua) pada 2007, Banongan, Situbondo (Jatim) pada 2008, dan Pantai Banyuwangi, Situbondo (2009).(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012