Pacitan - Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) Kabupaten Pacitan melakukan penyisiran korban tenggelamnya kapal nelayan di sekitar perairan setempat.
"Sejak dilaporkan tenggelam sampai sekarang tim SAR terus melakukan pencarian,” ujar salah seorang angota tim SAR BPBD Pacitan, Juri, Minggu.
Informasi yang dihimpun koresponden ANTARA di Pacitan, Minggu, kecelakaan terjadi di sekita Pantai Telengria, Pacitan.
Selain regu penolong dari Kabupaten Pacitan, lanjut dia, pencarian rencananya juga akan melibatkan anggota dari Badan SAR Nasional (Basarnas).
Proses pencarian sendiri akan dihentikan jika korban ditemukan atau minimal tujuh hari selama pencarian. "Petugas Basarnas telah menghubungi kami menanyakan perkembangan proses pencarian korban," jawabnya.
Ia juga menanyakan aspek teknis terkait kejadian itu, misalnya kondisi lokasi kejadian dan lain sebagainya.
Selain regu penolong dari Kabupaten Pacitan, pencarian rencananya juga akan melibatkan anggota dari Badan SAR Nasional (Basarnas).
Proses pencarian diperkirakan baru dihentikan jika sampai tujuh hari setelah dilaporkan tenggelam tetap belum ditemukan.
Tidak hanya tim SAR dari BPBD Trenggalek yang melakukan pencarian. Informasinya, pihak Basarnas juga memberikan atensi khusus atas peristiwa kapal tenggelam tersebut.
"Pihak Basarnas memang telah beberapa kali menghubungi kami dan menanyakan perkembangan kasus karamnya kapal nelayan di Pantai Telengria. Mungkin mereka mau kirim bantuan untuk mengevakuasi korban yang tenggelam beserta kapal yang ditumpanginya," katanya.
Kejadian kecelakaan laut tersebut terjadi pada Jumat (5/10). Saat itu Sudarto dan korban bermaksud mencari udang lobster, namun tiba di tempat yang dituju mereka berdua lantas berupaya mengangkat jaring yang telah mereka pasang sebelumnya.
Nahas, ketika perhatian tengah tertuju pada hasil tangkapan, tiba-tiba ombak besar datang menghantam kapal mereka. Sehingga membuat kapal terbalik. "Ombaknya besar langsung menghantam kapal," ungkapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012