Kunming - Sebanyak 16 siswa sekolah dasar telah dikonfirmasi tewas dan tiga lagi belum ditemukan setelah tanah longsor menerjang satu desa di Provinsi Yunnan, China barat-laut, Kamis (4/10), demikian keterangan pemerintah setempat. Bencana tersebut, yang terjadi sekitar pukul 08.00 di Desan Zhenhe, Kabupaten Yiliang, juga telah membuat satu orang menderita luka parah dan lebih dari 800 warga setempat jadi korban, kata pemerintah kabupaten itu dalam satu taklimat, Kamis larut malam. Tanah longsor tersebut, yang diperkirakan berukuran 160.000 meter kubik, menimbun 19 orang, termasuk 18 pelajar di Sekolah Dasar Tiantou dan seorang warga desa, kata pemerintah. Enam rumah di dekat sekolah itu juga diterjang tanah longsor, dan tiga rumah terkubur. Yiliang diguncang beberapa gempa pada 7 September, sehingga menewaskan 81 orang dan melukai 800 orang lagi. Siswa tersebut diminta untuk tetap belajar sekalipun saat ini sedang Libur Nasional untuk mengejar pelajaran yang terhalang akibat gempa, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi. Mereka tiba pagi-pagi untuk menyiapkan pelajaran yang dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00, ketika tanah longsor terjadi, kata Hong Lichang, Wakil Direktur Biro Pendidikan Kabupaten itu. Tanah longsor tersebut juga menghalangi arus sungai di dekat sekolah itu, dan membentuk danau dengan lebar 15 meter serta dalam tujuh meter. Pemerintah telah mengungsikan lebih dari 800 warga yang tinggal di aliran sungai tersebut ke tempat yang lebih aman serta mengerahkan hampir 2.000 orang untuk upaya pertolongan. Bahan bantuan --termasuk tenda, selimut dan makanan-- telah dibagikan kepada warga yang mengungsi. Upaya pencarian dan pertolongan masih dilakukan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012