Bojonegoro -Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, gagal menggelar dialog kebangsaan yang rencananya menampilkan nara sumber lima pasang peserta pilkada di daerah setempat. "Kami mengangap acara ini gagal, sebab ada panggilan dari polres diminta untuk melakukan koordinasi," kata Ketua Panitia Penyelenggara DPD KNPI Bojonegoro Mustofa, ketika ditemui di GDK Bojonegoro, Kamis. Ia mengakui, panitia tidak membuat surat pemberitahuan kepada polres mengenai dialog kebangsaan dengan tema "Wawasan Kebangsaan Untuk Mahasiswa, Pelajar dan Pemuda", dengan alasan acara dilaksanakan di tempat tertutup. "Kami memang tidak membuat surat pemberitahuan, pertimbangannya lokasi dialog di tempat tertutup," kilahnya. Mengenai tidak adanya surat pemberitahuan dari panitia penyelenggara dialog, dibenarkan Wakil Kepala Polsek Kota AKP Temmy A, yang berada di lokasi GDK. "Petugas jajaran polres yang datang ke sini (ke GDK) satu peleton, untuk berjaga-jaga," ucapnya menambahkan. Dari keterangan yang diperoleh, acara dialog yang digelar KNPI di ruang pertemuan gedung GDK itu, sudah dihadiri pasangan jalur independen Sarif Usman-Syamsiah Rahim dan Andromeda Qomariah-Sigit Budi Ismu. Namun, Sarif Usman-Syamsiah Rahim yang tampil pertama menyatakan, tidak akan menyampaikan program kerjanya kalau terpilih sebagai Bupati Bojonegoro, dengan alasan, karena belum waktunya kampanye. Dengan alasan itu, Sarif Usman-Syamsiah Rahim, kemudian meninggalkan ruang pertemuan dialog di GDK, kemudian disusul Andromeda Qomariah yang juga meninggalkan acara dialog, setelah menyatakan hal yang sama. Hanya saja, Sigit Budi Ismu masih tetap berada di tempat dan melakukan dialog dengan udangan yang hadir di lokasi pertemuan. Meski demikian, "Incumbent" Suyoto dan calon bupati M.Choiri, yang juga Kepala Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, tetap datang ke lokasi GDK, setelah para undangan sebagian besar sudah meninggalkan acara dialog. "Saya tidak langsung datang, sebab ada kabar situasi dialog berjalan tidak menentu. Tapi, kalau memang sudah ada kejelasan saya tetap akan datang, paling tidak untuk mendengarkan aspirasi masyarakat," katanya, ketika dimintai konfirmasi Wartawan. Hal senada juga disampaikan calon bupati M. Choiri, yang menyatakan, akan datang ke lokasi dialog, tapi masih menunggu Suyoto datang ke acara itu. "Beliau kan pemilik wilayah," kata M. Choiri yang ketika itu duduk satu meja dengan Suyoto didampingi Ketua DPD KNPI Mustakim, di ruang lobi GDK. Di antara pasangan calon peserta pilkada hanya M. Thalhah-Budiyanto yang diusung Partai Golkar dan PKBP, yang tidak kelihatan di lokasi acara. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012